Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menyebut persenjataan Indonesia masih perlu ditambah. Mahfud Md menyebut Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sudah melakukan perhitungan persenjataan hingga 25 tahun mendatang.
Hal ini disampaikan Mahfud Md dalam diskusi bersama Rocky Gerung di RGTV Channel ID, Selasa 19 Oktober lalu seperti ditulis Kamis (20/10/2022). Mahfud menyebut kekuatan persenjataan RI saat ini sangat mencemaskan.
"Kalau kita hanya berpikir soal kemampuan atau kekuatan persenjataan kita memang sangat sangat mencemaskan. Bukan mencemaskan, tapi sangat mencemaskan," kata Mahfud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahfud menyebut jumlah pesawat tempur di Indonesia masih jauh dari yang seharusnya. Menurut perhitungannya, kebutuhan investasi pertahanan RI untuk pesawat di Indonesia seharusnya 200 unit. Namun, Indonesia hanya memiliki 17 unit.
"Kita baru punya pesawat 17 yang tertentu. 17 ini pun, dua sudah dikanibal, sudah diiniin," ujarnya.
Mahfud mengungkapkan kondisi yang sama juga dialami pada senjata tembak dan kapal perang di Indonesia. "Kapal perangnya, senjata juga yang jarak tembaknya 200.000 km misalnya atau 200 km kita misalnya punya berapa. Sementara kebutuhan dengan luasan seperti ini kita sudah menghitung semua," ujar Mahfud.
Mahfud mengatakan Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah mengajukan proposal kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk proyeksi kebutuhan senjata di Indonesia hingga 25 tahun ke depan. Proposal itu sedang dihitung.
"Kemenhan itu sudah mengajukan proposal kepada Presiden dan sekarang sedang dihitung ulang agar cermat menghitungnya, sehingga kita nanti akan menyediakan senjata seperti cara orang Jepang menyikapi negara negara lain," ujar Mahfud.
Mahfud kemudian mengungkit banyaknya orang yang terlalu optimistis dengan keadaan yang ada saat ini. "Ada juga yang optimis, 'Buat apa sih senjata-senjata gitu. Perang kayak gitu nggak akan ada, sekarang itu kan perang IT saja sebenarnya. Proxy yang banyak dikhawatirkan proxy sebenarnya bukan perang seperti itu'," ujar dia.
Meski demikian, kata Mahfud, pemerintah tetap menilai penting kekuatan persenjataan Indonesia. Proposal yang diberikan kepada Presiden, kata dia, sudah memuat proyeksi persenjataan sampai 25 tahun mendatang.
"Tapi pemerintah katakan ini harus, persenjataan, keahlian kita harus disiapkan. Itu sudah diproyeksikan sekarang 2022, Pak Prabowo sudah menghitung 25 tahun ke depan," kata dia.
"Sudah dihitung semua, pertambahan setiap tahunnya berapa kemudian biayanya dari mana, dapat dari mana, sudah dihitung bersama Kementerian Keuangan," imbuhnya.
Prabowo, dalam beberapa kesempatan, mengungkapkan dirinya ditugaskan Jokowi untuk merencanakan kebutuhan pertahanan Indonesia yang bersifat jangka panjang. Adapun saat ini banyak alutsista TNI sudah berusia tua dan sangat mendesak untuk diganti.
Simak juga 'Sandiaga Tegaskan Tegak Lurus ke Prabowo':