Kota Bogor Dilanda 439 Bencana Sejak Juli hingga Oktober, 10 Orang Tewas

Kota Bogor Dilanda 439 Bencana Sejak Juli hingga Oktober, 10 Orang Tewas

M Sholihin - detikNews
Selasa, 18 Okt 2022 15:18 WIB
Tim SAR gabungan melanjutkan proses evakuasi tiga orang yang masih tertimbun longsor di Gang Barjo, Kota Bogor. Satu korban ditemukan meninggal dunia. (M Sholihin/detikcom)
Tim SAR gabungan melanjutkan proses evakuasi tiga orang yang masih tertimbun longsor di Gang Barjo, Kota Bogor. (M Sholihin/detikcom)
Bogor -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat 439 bencana terjadi di Kota Bogor sejak Juli hingga Oktober. BPBD menyebut ada 10 orang yang tewas, 70 orang terluka, dan 746 rumah hingga jembatan rusak akibat bencana di Kota Bogor.

"Total kejadian bencana sejak Juli hingga 14 Oktober itu ada 439 kejadian. Itu mulai dari longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung," kata Kepala BPBD Kota Bogor Theofilo Patricinio Freitas kepada wartawan, Selasa (18/10/2022).

Theofilo mengatakan korban tewas akibat longsor hingga hanyut. Dia mengingatkan warga untuk selalu waspada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk korban meninggal itu rinciannya, satu orang meninggal di bulan Juli akibat longsor di Bogor Barat, satu meninggal karena hanyut di bulan Agustus kejadian Tanah Sareal, kemudian kejadian kemarin awal Oktober satu meninggal di Gang Kepatihan karena longsor, empat meninggal karena longsor di Gang Barjo, dua meninggal karena hanyut di Jalan Dadali dan Tegalega," kata Theofilo.

Theofilo mengatakan BMKG memprediksi cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga Maret atau April 2023. Cuaca ekstrem akan mengakibatkan hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang berpotensi memicu banjir ataupun longsor.

ADVERTISEMENT

"Terkait cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG terjadi sampai Maret tahun depan, harapan kita masyarakat untuk waspada, harus hati-hati, terutama untuk rumah rumah di bantaran kali dan rumah di daerah dengan kondisi kemiringan atau berada di tebingan, agar jangan apatis," kata Theofilo.

"Sekiranya cuaca ekstrem terjadi siang hingga sore agar melakukan penyelamatan mandiri, evakuasi diri sendiri sebelum hal buruk terjadi. Bisa dengan mengungsi dulu ke tetangga atau ke keluarga, selama rumah kita ada di posisi rawan dan membahayakan. Nanti setelah pagi, situasi cerah kemudian kembali lagi, begitu lebih aman," sambungnya.

Simak Video 'Akhir Pencarian Mahasiswi IPB Hilang Terseret Banjir di Bogor':

[Gambas:Video 20detik]



(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads