Keluarga Andini (15), korban hanyut di Curug Kembar, Cisarua, Bogor, mengaku tak tahu kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) salah satunya dilakukan di curug. Paman korban, Andhika (35), mengaku kaget saat korban dinyatakan hanyut di curug tersebut.
"Ada dalam perizinannya (LDKS), itu nggak ada tertulis curug hanya LDKS saja. Tahunya (kegiatan) di Sentul Selatan tapi begitu kejadian kok sampai Cisarua? Dan itu kita juga kaget," papar Andhika usai pemakaman Andini di TPU Palsigunung, Cimanggis, Senin (17/10/2022).
Andhika menyebut untuk kegiatan LDKS tersebut siswa membayar Rp 450 ribu. Menurutnya, keluarga tak akan menyetujui jika kegiatan dilakukan di curug.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena almarhumah ini punya penyakit asma, nggak mungkin kita izinin dia sampai curug. Curug kan dingin, nggak mungkin nggak mau ambil risiko," katanya.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari pihak perkemahan, dalam kontrak sekolah dengan pihak pengelola tak ada rincian ke Curug Kembar.
"Kalau saya dengar dari marketing camp langsung ke sana, itu nggak ada inian (kegiatan) ke curug. Jadi dia hanya nginap, makan. Ke Curug itu di luar dari kontrak," kata Andhika.
"Dan pemandunya itu juga mintanya 1 pemandu 10 orang karena masih kecil-kecil. Kalau dewasa 1 pemandu 20 orang, tapi pihak guru nggak mau ini, maunya ya udah 1 orang, pas mau dipanggil lagi pemandunya, nggak mau," ungkapnya.
Untuk diketahui, Andini dinyatakan hilang pada Rabu (12/10), sekitar pukul 15.00 WIB. Andini dan teman-temannya saat itu sedang melaksanakan kegiatan latihan dasar kepemimpinan siswa.
Kemudian, para siswa melakukan hiking di kawasan Curug Kembar. Tiba-tiba aliran arus menjadi deras dan keempat korban hanyut terbawa arus.
"Saat melakukan tracking menyeberangi aliran Curug Kembar, tiba-tiba aliran arus deras dari hulu besar, sehingga keempat korban siswa-siswi terbawa arus dan hilang," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Aris Nurjatmiko dalam keterangannya, Kamis (13/10).
Pencarian sempat dilakukan dengan menyusuri kembali titik awal korban hanyut. Selain itu, penggunaan jaring digunakan tim SAR.
Setelah beberapa hari, pencarian Andini membuahkan hasil. Ia ditemukan meninggal dunia seusai 6 hari pencarian.
(isa/isa)