Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dan Staf Khusus Presiden Putri Tanjung umumkan 20 inovator Pahlawan Digital UMKM 2022. Program ini tak hanya menguntungkan startup.
Dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (14/10/2022) KemenKopUKM akan menyelaraskan (matchmaking) program-program digitalisasi Kementerian di bawah Deputi Bidang Kewirausahaan pada 2023 dengan model bisnis para startup 20 besar Pahlawan Digital UMKM 2022 dan 10 finalis Pahlawan Digital UMKM 2020.
Tim Satuan Tugas Percepatan Pelaksanaan Transformasi Digital UMKM KemenKopUKM Candra Purnomo mengatakan penyelarasan program ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian target 30 juta UMKM. Mereka akan masuk ke ekosistem digital pada 2024.
Per Agustus 2022, kata Candra, sudah ada 20,24 juta UMKM yang sudah masuk ke ekosistem digital. Dengan demikian, masih ada sekitar 9,8 juta yang perlu didorong masuk ke ekosistem digital untuk mencapai target 30 juta UMKM go digital.
Para inovator Pahlawan Digital UMKM nantinya akan memiliki peran konkret dalam membantu mempercepat pencapaian target tersebut.
"Jadi memang tujuan dari Pahlawan Digital UMKM itu KemenKopUKM mencari strategic partner untuk berkolaborasi dalam percepatan 30 juta UMKM onboarding digital," kata Candra dalam pengenalan matchmaking program KemenKopUKM yang diikuti para inovator Pahlawan Digital UMKM, Kamis (13/10/2022) malam.
Candra menjelaskan, KemenKopUKM telah memetakan platform milik para startup Pahlawan Digital UMKM yang sesuai dengan tujuh aspek prioritas digitalisasi UMKM. Tujuh aspek tersebut yakni akses pasar, supplier/pasokan, keuangan & akses pembiayaan, manajemen organisasi, kapasitas produksi, pemantauan kualitas produksi, dan distribusi/logistik.
Pada sesi berikutnya pekan depan, satu per satu startup akan melakukan matchmaking dengan KemenKopUKM untuk mengetahui platform mereka sesuai dengan aspek prioritas digitalisasi UMKM yang mana.
"Ini baru pemetaan awal. Berikutnya akan ada sesi 1 on 1 agar lebih tepat platform teman-teman Pahlawan Digital UMKM ini masuknya ke aspek prioritas digitalisasi yang mana," ujar Candra.
(rdp/fjp)