Mahfud Sebut BRIN Masih Cek Bahaya Tidaknya Gas Air Mata

Mahfud Sebut BRIN Masih Cek Bahaya Tidaknya Gas Air Mata

Zunita Putri - detikNews
Jumat, 14 Okt 2022 15:20 WIB
Mahfud Md di UGM, Sabtu (27/8/2022).
Mahfud Md (Foto: dok. UGM)
Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud Md memastikan Tragedi Kanjuruhan terjadi karena salah satu penyebabnya adalah desak-desakan pasca-penyemprotan gas air mata. Gas air mata saat ini juga sedang dicek BRIN.

"Kemudian yang mati dan cacat serta sekarang kritis dipastikan itu terjadi karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan, itu penyebabnya," kata Mahfud saat konferensi pers di kantornya, Jumat (14/10/2022).

Mahfud mengatakan BRIN sedang memeriksa peringkat bahaya gas air mata. Menurut Mahfud, apa pun hasil BRIN tidak bisa menghilangkan penyebab utama kematian massal salah satunya karena gas air mata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adapun peringkat keterbahayaan atau racun pada gas itu sekarang sedang diperiksa oleh BRIN. Tetapi apa pun hasil pemeriksaan BRIN tidak bisa mengurangi kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata," jelasnya.

Karena itu, Mahfud mengatakan Presiden Jokowi meminta Polri melanjutkan penyelidikan terkait Tragedi Kanjuruhan. Polri diminta menyelidiki pihak lain yang terlibat dalam kasus ini.

ADVERTISEMENT

"Kami memberi catatan akhir, yang tadi digarisbawahi oleh Bapak Presiden, Polri supaya meneruskan penyelidikan tindak pidana terhadap orang-orang lain yang juga diduga kuat terlibat dan harus ikut bertanggung jawab secara pidana di dalam kasus ini," ujar Mahfud.

Mahfud menyebut Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menemukan temuan yang bisa didalami. Mahfud mempersilakan Polri mendalami temuan itu.

"TGIPF punya banyak temuan-temuan indikasi untuk bisa didalami oleh Polri," pungkasnya.

Lihat juga video 'Investigasi Komnas Ham: Gas Air Mata-Temuan Baru Botol Diduga Miras':

[Gambas:Video 20detik]



(zap/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads