Pilot Lion Air Group, Muhammad John Jaiz Boudewijn (48), membantah mabuk dan menyerang pramugara Turkish Airlines. Polda Metro Jaya pun memberikan penjelasan duduk perkara John disebut mabuk di pesawat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, keterangan 'penumpang mabuk' itu diperoleh pihak kepolisian atas laporan kru pesawat Turkish Airlines ke otoritas Bandara Soekarno-Hatta.
"Jadi itu kan kejadian di atas udara di wilayah hukum Sumatera Utara memang tujuan pesawat itu dari Turki ke Jakarta. Memang pada saat ada gangguan di atas udara di daerah Sumatra Utara, pilot sampaikan kepada tempat tujuan utama yaitu Bandara Soetta bahwa ada gangguan di dalam pesawat. Gangguan itu yang diterima Polresta Bandara Soetta," kata Zulpan saat dihubungi wartawan, Kamis (13/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporannya kepada otoritas Bandara Soetta, kru Turkish Airlines menjelaskan kericuhan terjadi karena adanya penumpang mabuk dan menyerang pramugara.
"Menurut laporan kru pesawat yang disampaikan ke kepolisian, menerangkan yang bersangkutan ya mabuk. Jadi menyerang pramugara kemudian dilihat penumpang lain," ucap Zulpan.
Zulpan enggan merespons pengakuan John yang membantah dirinya mabuk. Namun, kata Zulpan, keributan di atas pesawat memang terjadi demikian adanya.
"Terkait dengan pernyataan itu ya kita tidak ingin responsnya. Tapi yang terjadi seperti itu di pesawat, buktinya dia diturunkan di Bandara Kualanamu dengan paksa dan itu terjadi. Itu menandakan situasi saat itu demikian," tutur Zulpan.
Rekan John Bantah Mabuk
Rekan sesama pilot, Supri Abu, membantah jika John mabuk. Supri mengatakan bahwa hasil lab tidak menunjukkan bahwa John dalam keadaan mabuk.
"Fakta yang kami dapat bahwa hasil lab pada saat pesawat mendarat di Medan semua negatif. Termasuk pernyataan bahwa ada pengaruh alkohol juga sudah dibantah oleh polisi di Medan," kata Supri di rumah Muhammad John Jaiz Boudewijn, Tangerang Selatan, Kamis (13/10/2022).
Supri bingung adanya penumpang lain yang ikut memukul John. Padahal, kata Supri, pada saat kejadian, John hanya melakukan protes kepada pihak maskapai karena melihat ada anjing di pesawat.
"Beliau tidak mabuk, kemudian kok kenapa mereka dipukul. Dan itu (John) membela diri dan tidak tahu kenapa penumpang lain juga ikut memukul korban (John)," kata Supri.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Simak Video: Lion Air Group Akui WNI Mabuk di Turkish Airlines Karyawannya!
Turkish Airlines Mendarat Darurat
Salah satu warga negara Indonesia (WNI) bernama Muhammad John Jaiz Boudewijn (48) yang menjadi penumpang maskapai Turkish Airlines disebut menyerang pramugara ketika pesawat mengudara. Insiden ini membuat Turkish Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (11/10). Awalnya pramugara meminta John untuk tertib, namun penumpang tersebut menolak.
"Dugaan pelaku saat di pesawat diminta tertib oleh crew/pramugara namun tidak mau hingga akhirnya melakukan pemukulan kepada pramugara," kata Zulpan dalam keterangannya," Rabu (12/10).
Pesawat Turkish Airlines sedianya memiliki rute penerbangan dari Istanbul-Cengkareng. Pesawat dijadwalkan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (11/10) sekitar pukul 18.05 WIB.
Namun, ketika pesawat masih mengudara penumpang John membuat keonaran. John memukul pramugara maskapai Turkish Airlines.
"Informasi dari petugas Turkish Airlines di Bandara Soetta bahwa delayed terjadi dikarenakan adanya penumpang WNI di pesawat Turkish Airlines yang mabuk kemudian memukul salah seorang crew/pramugara pesawat Turkish Airlines saat pesawat masih mengudara," jelas Zulpan.
Tindakan penyerangan dari John itu memancing perlawanan penumpang dan pramugara lainnya. John lalu dipukul oleh penumpang lain di maskapai tersebut hingga mengalami luka-luka.
Pihak maskapai Turkish Airlines lalu memutuskan mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara. John lalu diturunkan untuk mendapatkan perawatan.
Usai menurunkan John di Bandara Kualanamu, maskapai Turkish Airlines lalu melanjutkan penerbangan ke Bandara Soekarno-Hatta. Maskapai itu mendarat dengan selamat pada Selasa (11/10) sekitar pukul 19.05 WIB.