Pihak Jet Pribadi dan Kasino di Singapura Jadi Saksi, Lukas Enembe Heran

Pihak Jet Pribadi dan Kasino di Singapura Jadi Saksi, Lukas Enembe Heran

Muhammad Hanafi Aryan - detikNews
Rabu, 12 Okt 2022 15:21 WIB
Profil Lukas Enembe, Kini Dicegah ke LN Usai Jadi Tersangka
Lukas Enembe (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Pihak Gubernur Papua Lukas Enembe heran atas pemanggilan pihak penyedia jasa jet pribadi hingga kasino Marina Bay Sands Singapura sebagai saksi kasus dugaan korupsi yang tengah diusut KPK. Menurutnya, para pihak tersebut tidak berkaitan dengan dugaan perkara suap yang menjerat Lukas Enembe.

Penasihat hukum Lukas Enembe Stefanus Roy Rening mengatakan bahwa KPK semestinya fokus pada perkara dugaan suap Rp 1 miliar. Dia menilai perkara itu tidak berkaitan dengan penyedia jet pribadi, pramugari, hingga pihak kasino.

"Yang disidik ini kan, suap Rp 1 miliar. Apa urusannya dengan pesawat, pramugari, kasino. Itu kan kaitannya tidak ada dengan ini," kata Stefanus Roy Rening di Jakarta Selatan, Rabu (12/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rening mengatakan bahwa penggunaan jet pribadi dalam setiap kegiatan Lukas Enembe merupakan hal teknis yang diurus oleh Pemda Papua. Dia mengaku Lukas tidak pernah mengurus hal-hal yang bersifat teknis.

"Pemda yang ngurus dia (Lukas Enembe). Setahu saya Pak Gub tidak pernah urusan teknis, tidak pernah. Dia sudah tahu, mau berangkat, jalan, anak buahnya yang ngurus, gitu lho," terang Rening.

ADVERTISEMENT

"Jadi, kalo ada pernyataan-pernyataan seperti itu, silakan saja. Tapi, setahu saya seperti itu," tambahnya.

Selain itu, Rening heran terhadap KPK yang mengusut pihak kasino dalam perkara korupsi yang menjerat kliennya. Menurutnya, KPK harus fokus pada pembuktian tindak pidana korupsi yang diduga dilakukan Lukas Enembe.

"Kalau pun misalnya kasino ada, kalau itu uang pribadinya dia, itu apa masalahnya? Yang harus dia (KPK) buktikan sekarang bahwa uang itu hasil korupsi. Korupsi yang mana ini?" ucap Rening.

Bahkan, Rening menuding bahwa KPK melakukan framing terhadap Lukas Enembe. Oleh karena itu, dia meminta KPK fokus terhadap dugaan suap Rp 1 miliar yang membuat Lukas menjadi tersangka.

"Yang KPK harus buktikan, uang itu didapat dari hasil korupsi. Itu tugas KPK. Tapi kan sekarang tidak begitu cara modelnya, kan dia (KPK) framing semua," tutur Rening.

"Kau yang membuktikan, kalau kau sudah menetapkan orang tersangka. Kau buktikan, bukan kita buktikan, kan gitu," tutupnya.

KPK Panggil Pihak Marina Bay Sands Casino Singapura

Diketahui, KPK memanggil pihak Marina Bay Sands (MBS) Casino, Singapura. Dia dipanggil terkait dugaan tindak pidana korupsi (TPK) berupa suap dan gratifikasi APBD Provinsi Papua yang menjerat Gubernur Lukas Enembe (LE).

Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut pihak Marina Bay Sands Casino yang dipanggil adalah Asisten Direktur Marina Bay Sands Defry Stalin. Ali menuturkan Defry Stalin telah diagendakan untuk dimintai keterangan pada Selasa (11/10) kemarin.

Namun, Ali menyebut Defry Stalin saat itu belum bisa memenuhi panggilan KPK. Dia memastikan KPK bakal menjadwalkan panggilan ulang terhadap Defry Stalin.

"Informasi yang kami terima yang bersangkutan belum bisa hadir," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (12/10).

Ali memastikan penyidik KPK bakal menjadwalkan pemanggilan ulang terhadap Defry Stalin. "Tim Penyidik akan menjadwalkan pemanggilan ulang terhadap saksi," tutur Ali.

Simak selengkapnya pada halaman berikut.

KPK Panggil Pihak Jet Langganan Lukas

Dalam perkara ini, setidaknya KPK telah mengumpulkan sejumlah alat bukti berupa keterangan para saksi yang diduga mengetahui tindak pidana korupsi yang tengah diusut lembaga antirasuah tersebut.

Saksi pertama adalah Tamara Anggraeny, yang merupakan pramugari Jet Pribadi PT RDG Airlines. Dia diperiksa pada Senin (3/10) di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada.

Dalam pemeriksaan itu, Tamara dikonfirmasi pengetahuannya soal penerimaan uang yang diberikan oleh Lukas Enembe ke sejumlah pihak. Selain itu, KPK menelusuri aktivitas Lukas Enembe yang kerap menyewa jet pribadi dengan layanan first class.

Selain itu, KPK turut memanggil Pilot PT RDG Airlines, yakni Sri Mulyanto. Dia dicecar soal penggunaan jet pribadi yang kerap dilakukan Lukas.

Sejatinya, KPK turut memanggil Direktur PT RDG Airlines Gibbrael Issak. Namun, Gibbrael tidak memenuhi panggilan KPK.

Adapun dalam perkara ini, Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi APBD Provinsi Papua. Guna mengusut hal tersebut, KPK juga telah memanggil Lukas Enembe sebagai tersangka.

Surat panggilan sebagai tersangka terhadap Lukas dilayangkan KPK pada 26 September 2022. Namun, saat itu tim kuasa hukum Lukas menyebut Lukas masih dalam keadaan sakit keras.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads