Dipolisikan, Ade Armando Jelaskan soal Sebut Aremania 'Sok Jagoan'

Dipolisikan, Ade Armando Jelaskan soal Sebut Aremania 'Sok Jagoan'

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 12 Okt 2022 12:18 WIB
Ade Armando bersiap menjadi saksi kasus pengeroyokan terhadap dirinya. Begini penampilan terkini Ade Armando.
Ade Armando (A Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Aremania melaporkan dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando karena menyebut Aremania sok jagoan saat Tragedi Kanjuruhan, Malang. Ade Armando memberikan penjelasan soal penyataan Aremania sok jagoan yang diunggah dalam akun YouTube COKRO TV itu.

"Ketika dikatakan saya menghina Aremania, kalau nonton videonya yang lengkap, di awal saya bilang, sebagian dari Aremania. Saya tidak menganggap semua Aremania sama. Kan yang turun cuma berapa ratus sih? Misalnya gitu. Kan yang sok jago itu yang ratusan itu. Kenapa saya bilang sok jago, mereka melanggar aturan dengan semena-mena. Menurut saya, dan ketika kemudian disuruh keluar oleh polisi, masih terus berdatangan. Jadi diusir, balik lagi, diusir balik lagi," kata Ade saat dihubungi, Rabu (12/10/2022).

Tindakan suporter itulah yang disebut Ade menjadi pemicu Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang. Bagi Ade, jika Aremania menerima hasil kekalahan Arema oleh Persebaya, tragedi tidak terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya, itu peran sebagian suporter, itu punya kontribusi terhadap kerusuhan atau konflik yang terjadi. Kalau saja setiap orang Aremania menahan diri dan bilang, 'Yuk, kita balik lagi ke tempat duduk.' Udah kalah, ya udah, terima saja. Kalau saja itu dilakukan, pasti tidak akan terjadi hal yang tidak kita inginkan," ucapnya.

Ade pun menyampaikan simpati kepada para korban Tragedi Kanjuruhan. Baginya, semua pihak perlu bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saya sangat bersimpati dengan korban-korban tersebut, dan saya menganggap mereka adalah korban dari sebuah kekacauan, ya. Sekarang polisi kan sudah mengaku tuh, sudah mengakui adanya kesalahan. Ada yang kena sanksi. Sekarang semua pihak, PSSI turut bertanggung jawab," ujarnya.

Ade Armando kembali menegaskan bahwa yang dia maksud preman dan sok jagoan adalah sebagian Aremania.

"Jelas, yang memicu semua ini terjadi adalah para suporter. Menurut saya, sebaiknya Aremania juga introspeksi, berbenah. Karena apa yang terjadi kemarin pasti dimulai oleh... pemicu utama adalah masuknya para suporter itu ke lapangan. Lagi-lagi saya ingatkan tidak semua suporter tapi hanya sebagian kecil yang turun ke lapangan dan nggak bersedia untuk diusir keluar dari lapangan itu," ucapnya.

Ade Armando dipolisikan. Simak di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Ketua Panpel Arema FC Minta Korban Kanjuruhan Segera Diautopsi

[Gambas:Video 20detik]




Ade Armando Dipolisikan

Salah satu koordinator komunitas Aremania DC Danny Agung Prasetyo melaporkan Ade Armando ke polisi. Laporan itu dibuat karena Ade Armando dinilai telah menghina Aremania karana menyebut Aremania seperti preman dan bersikap jagoan di Tragedi Kanjuruhan.

Danny merasa tersinggung dengan apa yang diucapkan oleh Ade Armando. Dia memutuskan melaporkan Ade Armando ke Polresta Malang Kota.

"Klien kami melaporkan hal tersebut (pernyataan dari Ade Armando). Ini menyangkut soal ITE. Seakan-akan dia mendiskreditkan Aremania ini sok jagoan dan sebagainya," ujar kuasa hukum Danny, Azam Khan, saat diwawancarai awak media, Selasa (11/10/).

Azam menyayangkan pernyataan Ade Armando terkait Tragedi Kanjuruhan. Sebab, pernyataan itu dilontarkan Ade dengan mudah, tanpa memandang ratusan nyawa yang melayang akibat peristiwa 1 Oktober 2022.

"Pemikiran Aremania, kok ada orang seperti ini. Kami ini kehilangan nyawa ratusan orang. Kalau kita bicara akibat, karena ada gas air mata. Buktinya, Kapolri sudah menentukan enam tersangka, termasuk Kapolresnya dicopot, Kapolda juga dicopot," kata Azam.

"Belum 21 lagi yang terlibat di Brimob juga diproses. Jadi artinya Kapolri sudah menjelaskan kepada publik bahwa benar ada sebuah kesalahan. Tetapi si Ade malah bilang ini akibatnya petentengan-lah, sok jago-lah," sambungnya.

Halaman 3 dari 2
(aik/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads