PSSI memenuhi panggilan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat (Jakpus). Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh mengatakan pihaknya dimintai keterangan terkait apa saja yang dilakukan PSSI sebelum dan sesudah terjadinya tragedi yang menewaskan 131 orang tersebut.
"Ada konfirmasi-konfirmasi apa yang sudah dilakukan PSSI, mulai sebelum pertandingan, perencanaan pertandingan, sampai terjadinya tragedi tersebut," kata Ahmad Riyadh saat ditemui usai bertemu TGIPF, Selasa (11/10/2022).
Dia mengatakan pihaknya membawa sejumlah dokumen pendukung terkait insiden itu. Dia menyebutkan dokumen itu diserahkan kepada TGIPF Tragedi Kanjuruhan untuk dievaluasi.
"Ada semua, mulai legalitas, awal sampai akhir sampai laporannya match com semuanya dalam pertandingan diserahkan kepada Tim (TGIPF) semuanya, untuk dievaluasi apa yang kurang, apa yang perlu diperbaiki," terang dia.
Dia mengaku PSSI juga menerima banyak masukan dari TGIPF Kanjuruhan terkait perbaikan dalam tubuh PSSI. Dia menyebut perbaikan itu akan dilakukan bersama dengan pihak kepolisian dan FIFA.
"Ada masukan banyak, ke depannya harus A, B, C. Nanti kita rumuskan bersama. Dari Tim (TGIPF) ada rumusan yang akan direkomendasikan dengan kita nanti diperbaiki dengan tim kepolisian, dan dari FIFA," katanya.
"Biar aturannya sinkron dan harmonis dengan aturan kita semuanya. Yang mana aturan tersebut menjamin bahwa ke depan tidak ada lagi kejadian seperti ini dan bagaimana penonton akan nyaman, dan aman. Pemain nyaman dan aman, ofisial, tim, tamu, semuanya aman dan nyaman," sambungnya.
Sebelumnya diketahui, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) dan rombongan tiba di gedung Kemenko Polhukam. Kedatangan Iwan Bule dan jajarannya di PSSI dalam rangka memenuhi panggilan TGIPF Tragedi Kanjuruhan.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(jbr/jbr)