Relawan Usul Jokowi Reshuffle Kabinet, Zulfan Lindan: Ngapain Didengar

Relawan Usul Jokowi Reshuffle Kabinet, Zulfan Lindan: Ngapain Didengar

Paradisa Nunni Megasari - detikNews
Senin, 10 Okt 2022 21:22 WIB
Zulfan Lindan
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Relawan Jokowi mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet usai bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat. Politikus NasDem Zulfan Lindan menilai usulan relawan itu tak perlu didengar.

"Bahwa persoalan penggantian anggota pejabat menteri didudukan dalam kabinet atau dicopot lagi dalam kabinet, itu kan sepenuhnya hak prerogatif presiden, tidak ada ketum partai apapun, relawan atau apalagi yang namanya kelompok-kelompok politik, bisa menentukan jabatan seseorang, itu adalah hak wewenang Pak Jokowi sebagai presiden," kata Zulfan kepada wartawan, Senin (10/10/2022).

Zulfan meyakini Jokowi selalu menjaga etika dalam bernegara. Zulfan juga menegaskan NasDem tetap berada di dalam koalisi pemerintahan Jokowi hingga 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Jokowi, itu kan paling menjaga etika di dalam bernegara dan NasDem hingga 2024 tetap di dalam koalisi kabinet Pak Jokowi, dan tidak akan bergeser sama sekali sampai 2024," kata Zulfan.

Lebih lanjut, Zulfan mengatakan bahwa usulan reshuffle tersebut tidak perlu didengar. Ia percaya Jokowi mampu bersikap dewasa dalam berpolitik.

ADVERTISEMENT

"Relawan ngapain didengar, relawan ini kan merasa berkuasa? Mereka nggak berkuasa juga. Pak Jokowi kan bukan anak kecil, mendengarkan ribut-ribut seperti ini. Pak Jokowi itu kan dalam berpolitik sudah dewasa, dalam memimpin negara itu sudah dua periode. Dia sudah tahulah mana yang positif dan negatif," kata Zulfan.

Relawan Dorong Jokowi Reshuffle Kabinet

Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melakukan pertemuan di Batu Tulis. Relawan Jokowi menyinggung parpol di koalisi pemerintah yang berbelok arah.

"Bagi kami relawan Arus Bawah Jokowi, ini adalah wujud komunikasi politik yang perlu terus dilakukan dengan koalisi partai yang masih satu visi. Pak Jokowi memberi pesan bahwa beliau sangat firm, solid dengan Bu Mega, ketika ada barisan koalisi yang sudah mulai berbelok arah," kata Ketua Umum Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas saat dihubungi, Senin (10/10).

Umbas mengatakan Jokowi telah belajar banyak soal kenegarawanan Mega, terutama saat Mega mengalah untuk maju capres dan memberikan 'tiket' maju capres ke Jokowi di Pilpres 2014.

"Pak Jokowi juga telah belajar banyak dari sikap kenegarawanan Bu Mega yang tinggi, kesabaran revolusioner yang kuat dan teruji yakni ketika Bu Mega pada tahun 2014 mengalah menjadi capres meskipun beliau ketua umum partai. Untuk kepentingan rakyat, Bu Mega menyerahkan tiket capres PDI Perjuangan kepada kader terbaiknya, Pak Jokowi," ujarnya.

Umbas menilai pertemuan kedua tokoh ini merupakan bentuk konfirmasi sikap politik Jokowi dan Mega selalu sejalan dalam bingkai ideologis. Terkait hal ini, Umbas berharap Jokowi segera melakukan perombakan atau reshuffle kabinet agar pemerintah tetap solid hingga gelaran Pemilu 2024.

"Jadi pertemuan ini bagi kami bukan soal isu apakah membahas isu personal capres antara Ganjar atau Puan, tapi lebih dari itu yakni bentuk konfirmasi sikap politik Pak Jokowi dan Bu Mega selalu dalam bingkai ideologis, seiring sejalan, bukan pragmatisme atau kepentingan temporal," kata dia.

"Kami berharap Pak Jokowi segera melakukan konfigurasi ulang koalisi termasuk reshuffle dalam kabinet, agar pemerintah hingga 2024 tetap solid, dan konsisten bekerja untuk rakyat, bangsa dan negara," lanjutnya.

(maa/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads