Pupuk Kalimantan Timur (PKT) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyalurkan bantuan dana pendidikan dan kesehatan, serta koordinasi dukungan psikososial terhadap korban tindak terorisme wilayah Kalimantan Timur. Pemberian bantuan ini dilaksanakan di Jakarta dan dihadiri langsung oleh perwakilan para korban aksi terorisme.
Di acara yang sama juga dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama antara BNPT dan PT Pupuk Indonesia (PERSERO) selaku perusahaan induk dari PKT.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi dalam sambutannya mengatakan aksi terorisme ini menjadi pembelajaran bagi semua untuk saling menghargai antar-sesama serta memberikan pendidikan tentang pentingnya menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan tindakan yang akan menyakiti orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh sebab itu PKT berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam upaya penanggulangan terorisme dengan memberikan kontribusi sesuai peranannya di masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/10/2022).
Adapun bentuk program pemulihan korban tindak pidana terorisme dilaksanakan dalam rangka pemenuhan hak-hak korban berupa bantuan medis, rehabilitasi psikososial dan rehabilitasi psikologis, santunan bagi keluarga korban dalam hal korban tindak pidana terorisme meninggal dunia dan atau kompensasi.
Di perjanjian kerja sama ini, PKT bekerja sama dengan BNPT untuk menyalurkan dana bantuan pendidikan dan kesehatan dengan total sebesar Rp 407.244.000 untuk seluruh korban, baik dari korban langsung serangan bom molotov tahun 2016 dan korban tak langsung dari penyerangan Brimobda Kaltim di Maluku.
"Kami berharap dengan bantuan ini dapat memberikan semangat untuk para korban untuk menempuh pendidikan dan menghadapi proses pemulihan dari dampak secara fisik, psikologis ekonomi dan sosial yang telah dialami oleh para korban," ujar Rahmad.
Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar M.H menyebut sinergi dan kolaborasi banyak pihak diperlukan untuk memerangi terorisme. Ia mengajak semua melakukan kolaborasi agar bagaimana jati diri bangsa ini tetap eksis sepanjang masa dan tetap lestari sepanjang masa.
"Oleh karena itu, atas dasar kerja sama hari ini, bukan hanya kerja sama di lingkungan internal, dari jajaran BUMN atau PKT, tetapi juga bagaimana kita berkontribusi kepada masyarakat," ujarnya.
"Semoga usaha-usaha yang dilaksanakan oleh PKT dan seluruh jajaran senantiasa semakin berkah dan sukses atas perhatian yang diberikan kepada para penyintas. Dan semua kita bisa bersatu padu melawan segala bentuk intoleransi radikal terorisme yang kerjanya menjadi musuh bagi negara kita yang sangat mengedepankan kesatuan dan persatuan," imbuhnya.
Sementara itu, perwakilan keluarga korban, Sarina Gultom, Ibunda Trinity Hutahaean, mengaku sangat bersyukur mendapatkan bantuan dana dari PKT.
"Saya juga agak terharu juga agak kaget juga disetujui sampai sebanyak itu. Terima kasih lah kepada Pupuk Kaltim ya atas perhatiannya kepada korban bom. Terima kasih juga kepada BNPT yang telah mencari untuk dana ini. Bisa lah kami pergunakan untuk pengobatan Trinity ini," ujar Sarina Gultom.
Ibunda Alvaro Aurelius Tristan Sinaga, Martina Piur Novita Tagala mengatakan uang dari bantuan ini akan disisihkan dan disimpan untuk pendidikan anaknya ke depan.
"Yang penting ada buat dia nanti. Makanya di situ (dengan) didengar, ditanggapi, rasanya saya tuh bahagia banget, ternyata setelah seperti ini masih ada yang peduli dengan kita. Pokoknya saya banyak banyak berkat buat Pupuk Kaltim, sudah membantu kita, ada buat kita. Dana yang nanti diberikan itu kita persiapkan buat pendidikan dia ke depannya nanti. Mudah-mudahan Pupuk Kaltim semakin berjaya, semakin bagus, semakin terbaik lah. Terima kasih Pupuk Kaltim," ujarnya.
(ncm/ega)