Rangkaian kegiatan roadshow Bus KPK di Tangerang Selatan dimulai hari ini. Kegiatan ini digelar untuk menggalakkan pendidikan anti korupsi di kalangan pemerintahan dan masyarakat Kota Tangerang Selatan.
Roadshow Bus KPK dibuka secara resmi oleh Wali Kota Benyamin Davnie, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Pj Sekda Banten Moch Tranggono di lapangan Cilenggang.
Benyamin mengatakan upaya pemberantasan korupsi tidak hanya dilakukan melalui penindakan, tetapi ada hal yang penting yaitu soal pencegahan. Oleh sebab itu, kata dia, pendidikan dan pemahaman budaya antikorupsi sejak dini harus diterapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain Itu dilakukan melalui perbaikan sistem, membangun integritas dan budaya antikorupsi dan meningkatkan peran serta masyarakat," kata Benyamin dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (7/10/2022).
Benyamin menyampaikan untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah Kota Tangerang Selatan sudah memiliki aplikasi whistleblowing system (WBS). Aplikasi ini difungsikan untuk penyampaian pengaduan dugaan tindak pidana tertentu melalui wbs.Tangerangselatankota.go.id
"Aplikasi ini dibuat dalam rangka mengajak keterlibatan masyarakat dalam gerakan pemberantasan korupsi," sebut Benyamin.
Ia berharap roadshow Bus KPK di beberapa daerah, termasuk di Tangerang Selatan semakin memperkuat kolaborasi antara KPK dan pemerintah daerah dalam upaya pencegahan dan membentuk budaya antikorupsi sejak dini.
"Pemkot Tangsel sangat menyambut baik penyelenggaraan program roadshow Bus KPK, dengan mengusung semangat jelajah negeri bangun anti korupsi, diharapkan bisa mendorong bentuk aksi dan kolaborasi dalam pencegahan korupsi," tutur Benyamin.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menerangkan kedatangan KPK ke Tangerang Selatan bertujuan untuk menanamkan budaya anti korupsi kepada masyarakat Tangsel. Ia menerangkan Kota Tangsel menjadi wilayah terakhir yang dikunjungi. Sebelumnya, acara serupa sukses digelar di delapan wilayah lainnya.
Adapun perjalanan Bus KPK mengarungi sembilan wilayah ini memiliki satu tema besar bertajuk 'Jelajah Negeri Membangun Antikorupsi'.
"Kami menuju sembilan kota, diawali di Kota Palembang dan Kota Tangsel ini menjadi kota terakhir untuk jelajah negeri membangun anti korupsi. Sembilan kota mencerminkan 9 nilai anti korupsi. Kalau disingkat itu menjadi Jumat Bersepeda KK, yang artinya jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, dan kerja keras. Nah di Tangsel ini, temanya nilai-nilai antikorupsi berkaitan dengan kerja keras," terang Alex.
Ia menambahkan Bus KPK merupakan representasi bahwa KPK telah hadir di berbagai daerah.
"Bus KPK adalah representasi kehadiran KPK di masyarakat. Kami sering mendapat keluhan dari masyarakat daerah, oleh karenanya bus ini hadir untuk menjawab pertanyaan tersebut," ungkap Alex.
Di sisi lain, lanjut Alex, kehadiran bus KPK juga merupakan upaya KPK dalam memberikan sosialisasi dan pendidikan antikorupsi kepada masyarakat Indonesia secara luas. Hal ini sejalan dengan semangat Trisula pemberantasan korupsi KPK, dan pendidikan menjadi salah satu poin utama untuk memberantas korupsi di Indonesia.
"Peningkatan peran serta masyarakat tentu dibutuhkan saat ini. KPK berharap masyarakat dapat menjadi mata, telinga, dan kepanjangan tangan KPK di seluruh wilayah Indonesia untuk melihat, mendengar, dan melaporkan segala bentuk kecurangan atau perilaku tindak pidana korupsi," cetus Alex.
Rangkaian kegiatan roadshow Bus KPK di Tangsel berlangsung pada 7-9 Oktober. Ada beragam kegiatan yang dilakukan, mulai dari pameran pelayanan publik yang terpusat di lapangan Cilenggang, dilanjutkan dengan sosialisasi anti korupsi kepada anak-anak mulai dari tingkat TK hingga mahasiswa. Selain itu, digelar sosialisasi pencegahan anti korupsi kepada ASN Pemkot Tangsel dan kegiatan keagamaan dalam rangka memperkuat kepribadian yang amanah dalam bekerja.
(prf/ega)