Kapolri: 11 Personel Polri Tembak Gas Air Mata saat Tragedi Kanjuruhan

Kapolri: 11 Personel Polri Tembak Gas Air Mata saat Tragedi Kanjuruhan

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 06 Okt 2022 20:23 WIB
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Foto: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan ada 11 personel Polri yang menembakkan gas air mata saat tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Gas air mata itu ditembakkan ke tribun selatan dan utara.

Listyo menyampaikan tragedi diawali ketika ada beberapa suporter yang turun ke lapangan. Personel polisi kemudian bersiap untuk melakukan pengamanan.

"Penonton semakin banyak yang turun ke lapangan sehingga pada saat itu kemudian beberapa anggota kemudian mulai melakukan kegiatan-kegiatan penggunaan kekuatan, seperti yang kita lihat ada yang menggunakan tameng, termasuk pada saat mengamankan kiper Arema FC," ujar Sigit saat jumpa pers, di Malang, Jatim, Kamis (6/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sigit mengatakan polisi kemudian menembakkan gas air mata. Dia menyebut ada 11 personel Polri yang menembakkan gas air mata ke arah suporter.

"Terdapat 11 personel yang menembakkan gas air mata, ke tribun selatan kurang lebih 7 tembakan, tribun utara 1 tembakan dan ke lapangan 3 tembakan. Ini yang kemudian mengakibatkan para penonton terutama yang ada di tribun yang ditembakkan tersebut kemudian panik, merasa pedih dan kemudian berusaha meninggalkan arena," lanjut Sigit.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan tembakan gas air mata itu untuk mencegah suporter semakin banyak masuk ke lapangan.

"Di satu sisi tembakan tersebut dilakukan dengan maksud untuk mencegah agar penonton yang kemudian turun ke lapangan itu bisa dicegah," katanya.

Simak video 'Termasuk Dirut PT LIB, Ini Nama 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan!':

[Gambas:Video 20detik]



(idn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads