Panglima TNI Andika Perkasa memastikan empat anggota TNI telah mengaku menyerang suporter Arema FC saat tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Salah satu yang jadi sorotan adalah anggota TNI yang terekam menendang suporter.
Dilansir detikJatim, Rabu (5/10/2022), seorang suporter merekam peristiwa itu dan videonya viral di media sosial. Kini beredar video di media sosial yang memperlihatkan dua orang berseragam TNI menemui suporter yang viral ditendang tersebut.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya Kolonel Arm Kusdi membenarkan permintaan maaf itu. Sosok dalam video pertemuan dengan keluarga suporter itu ialah Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto.
"Iya benar, itu Pangdam yang langsung ke sana, ke rumah korban tendangan itu. Kemarin sore. Langsung didampingi oleh Pangdam untuk meminta maaf kepada korban," kata Kusdi dihubungi detikJatim, Rabu (5/10).
Kembali soal permintaan maaf yang videonya beredar, Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto sempat menyampaikan kepada keluarga dan korban bahwa pelaku anggota TNI sebenarnya sudah berniat minta maaf.
"Nggih, kula pengin ketemu kalih panjenengan. Kula khilaf, pangapunten (Iya, saya ingin ketemu Anda. Saya khilaf, maaf)," tambah personel pelaku penendangan itu.
Baca selengkapnya di sini.
Simak Video 'Panglima TNI Tindak Tegas Anggotanya yang 'Kungfu' di Kanjuruhan':