Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan bahwa 4 anak buahnya telah mengaku menyerang suporter Arema saat tragedi Kanjuruhan. Salah satu yang disorot publik adalah seorang anggota TNI yang menendang suporter.
Seorang suporter merekam peristiwa itu dan videonya viral di media sosial. Setelah lima hari tragedi berlalu, beredar video di Twitter, 2 orang berseragam TNI menemui suporter yang ditendang tersebut. Mereka berbincang dengan keluarga dan seorang pemuda yang diduga suporter korban tendangan anggota TNI.
Salah seorang TNI itu kemudian menjelaskan bahwa dirinya sempat memutarkan video itu kepada anak buahnya. Dia bertanya siapa yang melakukan tendangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tanya siapa pelakunya, ternyata dengan kesatria dia ini mengaku," ujar dia sembari menunjuk anggota TNI lainnya di sebelahnya.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya Kolonel Arm Kusdi membenarkan permintaan maaf itu. Ditegaskan pula yang ada di video itu adalah Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto.
"Iya benar, itu Pangdam yang langsung ke sana, ke rumah korban tendangan itu. Kemarin sore. Langsung didampingi oleh Pangdam untuk meminta maaf kepada korban," kata Kusdi dihubungi detikJatim, Rabu (5/10/2022).
Baca selengkapnya di sini
Simak Video 'Panglima TNI Tindak Tegas Anggotanya yang 'Kungfu' di Kanjuruhan':