Aremania akan membentuk tim independen untuk mendata korban luka ataupun meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Pendataan itu bertujuan memastikan keseluruhan data korban dari pemerintah sudah sesuai atau tidak.
Salah satu Aremania, Dadang Indarto, mengatakan pihaknya akan mengumpulkan data konkret korban tragedi Kanjuruhan. Data yang dikumpulkan seperti nama korban, alamat, dan keluarganya.
"Kami mengumpulkan data-data konkret korban tragedi Kanjuruhan. Nanti hasilnya akan kita bandingkan dengan data pemerintah beda atau sama," ujar Dadang kepada wartawan, seperti dilansir detikJatim, Rabu (5/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pelaksanaan pengumpulan data itu, pihaknya bekerja sama dengan Aremania yang berasal dari beberapa daerah. Sebab, korban tragedi Kanjuruhan tidak hanya berasal dari Malang Raya.
"Jadi teman-teman dari Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi, Blitar, Madiun, Magetan itu akan bekerja sama dengan kami mengumpulkan data," kata Dadang.
Aremania lain, Ambon Fanda, menyampaikan, pendataan itu nanti akan berkolaborasi dengan tim-tim independen di luar instansi pemerintahan. "Jadi kita berkolaborasi dengan mereka atau pun kita melakukan gerilya ke desa-desa yang warganya meninggal saat kejadian," terangnya.
Pendataan ini telah berlangsung dan diupayakan bisa segera rampung sehingga data yang konkret bisa diketahui secara jelas.
Baca selengkapnya di sini
Simak Video: Penanganan Psikologis untuk Korban-Saksi Tragedi Kanjuruhan
(idh/imk)