Acara 8th G20 Parliamentary Speakers' Summit (P20) digelar hari ini di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Penjagaan di sekitar gedung Nusantara DPR RI diperketat.
Pantauan detikcom di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022), pukul 09.40 WIB, sejumlah petugas keamanan berjaga di sekitar gedung Nusantara atau Gedung Kura-Kura. Hanya orang dengan tanda pengenal khusus yang diizinkan masuk ke dalam Gedung Kura-Kura.
Terlihat pengamanan dalam (pamdal) DPR berjaga di sekitar gedung Nusantara. Tampak hiasan bernuansa P20 di sekitar gedung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, di area depan Gedung Kura-Kura, terlihat bendera dari sejumlah negara berkibar.
Pengamanan di sejumlah pintu masuk kompleks parlemen juga diperketat. Tidak sembarang orang boleh memasuki wilayah kompleks parlemen.
![]() |
Untuk diketahui, DPR RI akan menjadi tuan rumah dalam acara 8th G20 Parliamentary Speakers' Summit (P20) yang digelar 5-7 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan hadir dan membuka acara P20 secara resmi pada Kamis (6/10) besok.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan forum P20 akan digelar di ruang paripurna Nusantara II pada pukul 14.00 WIB. Sementara itu, pembukaan resminya akan digelar pada 6 Oktober oleh Presiden Jokowi.
"Penyelenggaraan P20 insyaallah akan dimulai besok pada pukul 14.00 dan akan dibuka resmi, yaitu pada 6 Oktober yang akan datang oleh Presiden pada jam 13.00," kata Ketua DPR RI Puan Maharani kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/10).
Tercatat 19 ketua parlemen sudah terdaftar untuk menghadiri forum P20. Sejumlah wakil ketua parlemen dari berbagai negara juga ikut menghadiri forum tersebut.
"Saya harapkan itu nantinya akan membuat parlemen dunia bisa ikut berpartisipasi dalam hal-hal yang sekarang ini menjadi satu isu yang sangat global. Tentu saja yang pertama ketahanan pangan, juga kemudian energi terbarukan dan lain sebagainya," jelasnya.
"Tentu saja tidak hanya terfokus pada isu-isu yang ada saat ini, namun juga tentu saja kita bisa membicarakan hal-hal lain yang berkaitan, bagaimana kemudian dunia bisa berpartisipasi dan gotong royong dalam membangun bangsa di dunia ini," tambahnya.
(nhd/maa)