Pelarian guru SMP cabul di Kota Bogor, Jawa Barat, berakhir. Pelaku ditangkap polisi usai ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual.
Korban merupakan mantan murid tersangka. Peristiwa bejat itu terjadi pada akhir Agustus lalu di dalam gedung SMP di Kota Bogor.
Saat itu, korban sengaja datang ke gedung SMP tempatnya belajar untuk legalisasi ijazah SMP dan melakukan cap tiga jari. Berkas itu dibutuhkan untuk sekolah barunya di salah satu SMK di Kota Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaan pelecehan tersebut terjadi ketika korban selesai mengurus administrasi dan hendak keluar dari lantai dua gedung sekolah.
"Jadi dia katanya digandeng sambil jalan, terus itu dipegang bagian dadanya," kata orang tua korban berinisial Y kepada wartawan.
Pengakuan korban terungkap setelah Y curiga dengan sikap anaknya yang lebih banyak diam dan selalu mengurung diri dalam kamar. Setelah didesak, korban kemudian bercerita telah mengalami pelecehan seksual dari mantan gurunya itu.
"Awalnya saya khawatir ada masalah di sekolah SMA-nya, tapi setelah digali dan ditanya-tanya, anak saya mengaku jadi korban pelecehan oleh oknum gurunya di SMP," terang Y.
"Jadi sudah hari kelima dari kejadian itu anak saya baru cerita," tambahnya.
Dugaan pelecehan yang dialami korban, telah dilaporkan dengan Surat Tanda Bukti Laporan nomor STBL/B/1072/IX/SPKT/Polresta Bogor Kota/Jawa Barat. Korban dan keluarganya mendatangi Polresta Bogor Kota didampingi kuasa hukumnya pada Kamis (22/9) malam.
Selengkapnya di halaman berikutnya
Pelaku Ditangkap
Polisi menangkap pelaku. Oknum guru cabul itu langsung ditahan.
"Sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan kita melakukan penahanan," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Erwanto, Minggu (2/10/2022).
Dhoni menyebut penetapan tersangka terhadap oknum guru SMP tersebut dilakukan sejak Kamis (30/9) lalu. Penetapan tersangka dan penahanan dilakukan setelah pihak kepolisian mendapat keterangan dan lakukan gelar perkara.
Dari hasil keterangan sementara, menurut Dhoni, oknum guru tersebut nekat mencabuli mantan muridnya itu karena tidak menahan hasrat seksualnya.
"Modus hasrat seksual," pungkas Dhoni.