Puluhan anak dilaporkan tewas dalam tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober. Korban tewas paling muda dilaporkan berusia tiga atau empat tahun.
Seperti dilansir AFP, Senin (3/10/2022), total sedikitnya 125 orang dikonfirmasi tewas dalam insiden desak-desakan yang terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya.
"Dari data terbaru yang kami terima, dari 125 orang yang meninggal dalam insiden itu, sebanyak 32 orang di antaranya adalah anak-anak," ujar seorang pejabat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nahar, kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan yang termuda merupakan seorang balita berusia tiga atau empat tahun," imbuhnya.
Sebelumnya, seperti dilansir detikHealth, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut 26 korban insiden Kanjuruhan, Malang, masih dirawat dan ditangani tim medis dengan cepat.
"Korban yang ada harus ditangani cepat. Kalau tidak salah sisanya 26 orang yang masih ada di rumah sakit," katanya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, dikutip dari Antara.
Sementara itu, menurut data versi Kemenkes yang dipaparkan Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi pagi tadi, sebanyak 306 orang mengalami luka-luka dengan detail, 248 orang mengalami luka ringan hingga sedang, dan 58 orang mengalami luka berat.