Padang - Sepuluh hari setelah menjalani operasi pemisahan bayi kembar siam, kondisi kesehatan Zahra terus menunjukkan perkembangan menggembirakan.Putri pasangan Fauzi dan Metra Neli, warga Siguntur Muda, Kecamatan Sebelas Koto Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan itu kini masih dirawat di Rumah Sakit (RS) M Djamil, Padang dan sudah berhasil melewati masa kritis.Ketua tim operasi pemisahan bayi kembar siam Zahra-Syahwa Dr Firman Arbi mengatakan, dengan terus membaiknya kondisi Zahra, dalam waktu dekat pihak RS M Djamil akan menyerahkan perawatan bayi berusia dua bulan itu pada orangtuanya."Alhamdulillah, secara umum kondisinya sudah boleh dikatakan pulih. Luka bekas operasinya sudah sembuh dan sudah kuat minum susu. Kita juga sudah melepas alat bantu pernapasan sejak beberapa hari lalu," ujarnya ketika dihubungi
detikcom di Padang, Senin (10/7/2006).Dikatakan Firman, meski nanti perawatan Zahra diserahkan pada orangtuanya, pihaknya akan terus memantau perkembangan kesehatan Zahra. "Zahra memiliki kelainan jantung bawaan sejak lahir. Namun kelainan itu tidak mempengaruhi aktivitasnya, sehingga pengobatannya dapat dilakukan dengan perawatan jalan," terangnya.Zahra-Syahwa lahir pada 2 Mei 2006 di Puskesmas Bungus Teluk Kabung, Padang. Kembar siam ini hanya memiliki satu kepala dan memiliki empat kaki, empat tangan, dua kemaluan.Zahra-Syahwa dirawat di RS M Djamil sejak 4 Mei. Tim dokter memisahkan Zahra-Syahwa pada 30 Juni. Karena kondisi bayi kembar siam tidak sempurna, tim dokter terpaksa mengorbankan hidup Syahwa untuk mempertahankan hidup Zahra.Sebelum melahirkan Zahra-Syahwa, ibunya Metra Neli juga melahirkan Salsa dalam kondisi normal.
(sss/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini