Kesaksian Aremania di Kanjuruhan: Suporter Bergelimpangan, Sesak Napas

Kesaksian Aremania di Kanjuruhan: Suporter Bergelimpangan, Sesak Napas

Tim detikJatim - detikNews
Minggu, 02 Okt 2022 14:27 WIB
This picture taken on October 1, 2022 shows security personnel (lower) on the pitch after a football match between Arema FC and Persebaya Surabaya at Kanjuruhan stadium in Malang, East Java. - At least 127 people died at a football stadium in Indonesia late on October 1 when fans invaded the pitch and police responded with tear gas, triggering a stampede, officials said. (Photo by AFP) (Photo by STR/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/STR
Jakarta -

Ricuh suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, menyebabkan 174 orang tewas. Seorang fans Arema FC melihat sejumlah suporter bergelimpangan di tangga Stadion kanjuruhan.

Joko, salah satu Aremania asal Ponorogo, melihat langsung para suporter mencoba menyelamatkan diri setelah ditembaki gas air mata. Joko yang sudah keluar dari stadion, kembali untuk menolong rekannya yang pingsan.

"Saya kan sebenarnya sudah keluar usai pertandingan, tapi balik lagi ke dalam stadion karena ada teman yang pingsan," tutur Joko kepada wartawan, seperti dikutip dari detikJatim, Minggu (2/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joko mengatakan, saat di dalam Stadion Kanjuruhan, sejumlah suporter bergelimpangan. Dia juga merasakan perih akibat gas air mata.

"Saya lihat mayat di sekitar tangga, suasana di dalam (stadion) kalut. Asapnya banyak kayak kabut, di mata perih, sesak napas, kena gas air mata juga," imbuh Joko.

ADVERTISEMENT

Dia menyampaikan baru bisa meninggalkan stadion pukul 01.00 WIB dini hari. Berdasarkan data sementara dari Dinkes Malang, saat ini masih ada 186 orang yang dirawat di rumah sakit.

Baca selengkapnya di sini.

Lihat Video: PSSI Bicara soal Tragedi Stadion Kanjuruhan

[Gambas:Video 20detik]




(idn/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads