Ricuh suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, menyebabkan 174 orang tewas. Seorang fans Arema FC melihat sejumlah suporter bergelimpangan di tangga Stadion kanjuruhan.
Joko, salah satu Aremania asal Ponorogo, melihat langsung para suporter mencoba menyelamatkan diri setelah ditembaki gas air mata. Joko yang sudah keluar dari stadion, kembali untuk menolong rekannya yang pingsan.
"Saya kan sebenarnya sudah keluar usai pertandingan, tapi balik lagi ke dalam stadion karena ada teman yang pingsan," tutur Joko kepada wartawan, seperti dikutip dari detikJatim, Minggu (2/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko mengatakan, saat di dalam Stadion Kanjuruhan, sejumlah suporter bergelimpangan. Dia juga merasakan perih akibat gas air mata.
"Saya lihat mayat di sekitar tangga, suasana di dalam (stadion) kalut. Asapnya banyak kayak kabut, di mata perih, sesak napas, kena gas air mata juga," imbuh Joko.
Dia menyampaikan baru bisa meninggalkan stadion pukul 01.00 WIB dini hari. Berdasarkan data sementara dari Dinkes Malang, saat ini masih ada 186 orang yang dirawat di rumah sakit.
Baca selengkapnya di sini.
Lihat Video: PSSI Bicara soal Tragedi Stadion Kanjuruhan