Meski Komnas HAM Sudah Temui Panglima OPM, Serangan KKB Masih Terjadi

Danu Damarjati - detikNews
Sabtu, 01 Okt 2022 13:07 WIB
Komnas HAM (Rolando/detikcom)
Jakarta -

Serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua masih saja terjadi lagi. Padahal sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan sudah menemui Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM). Apakah misi perdamaian yang dijalankan Komnas HAM gagal? Begini penjelasan Komnas HAM.

Komnas HAM menemui Panglima OPM pada April dan Juni lalu. Dikatakan Komnas HAM, kelompok separatis itu meminta bantuan untuk memfasilitasi dialog dengan pihak terkait. OPM dikatakan Komnas HAM mau berdamai.

"Mereka (OPM) berharap Komnas HAM membantu memfasilitasi dialog damai ini. Jadi, kalau ada orang yang bilang bahwa mereka tidak setuju, mereka tidak benar. Saya bertemu langsung," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, di kantornya, Rabu (9/9).

Tak lama berselang setelah Taufan mengungkapkan soal misi damai di Papua itu, kabar tragedi dari Papua kembali terdengar. Peristiwa kekerasan berdarah terjadi di kawasan Teluk Bintuni, Papua Barat, Kamis (29/9). Akibat serangan KKB, 4 orang tewas, 1 orang masih hilang. Total korban serangan KKB ada 14 orang.

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, menjelaskan soal masih berulangnya kekerasan berdarah di Papua meski Komnas HAM sudah menemui Panglima OPM. Menurut Beka, kelompok yang melakukan kekerasan di Papua pada 29 September kemarin bukanlah kelompok yang ditemui Komnas HAM pada bulan-bulan lalu.

"Ada banyak kelompok KKB di Papua yang memiliki otoritas sendiri-sendiri, tidak terorganisasi menjadi satu seperti halnya Gerakan Aceh Merdeka," kata Beka kepada detikcom, Sabtu (1/9/2022).

Komunikasi dengan kelompok OPM lain di Papua perlu tetap coba dijalin supaya kekerasan di Papua tidak terjadi lagi. Selain kelompok OPM yang ditemui Komnas HAM pada April dan Juni lalu, masih banyak kelompok OPM lain yang juga punya pemimpin masing-masing.

"Ada beberapa kelompok KKB yang besar dan memiliki panglima sendiri. Karenanya, kita harus berkomunikasi satu per satu," kata Beka.

Proses evakuasi jenazah korban KKB di Bintuni, Papua Barat. (Foto: dok. Istimewa)

Sempat beredar bantahan dari pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM bahwa kelompok yang ditemui Komnas HAM bukanlah 'OPM asli'. Beka menanggapi isu itu tanpa menyebut nama kelompok yang sudah ditemui pihaknya itu.

"Kami ketemu kelompok bersenjata," tanggap Beka.

Komnas HAM bakal melanjutkan misi perdamaiannya. Mereka akan menemui kelompok-kelompok OPM lain di Papua. "Tidak hanya dengan kelompok bersenjata saja," kata Beka.

Simak juga 'Kala 10 Orang Tewas Dibantai KKB di Nduga Papua, Ini Identitas Korban':






(dnu/bar)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork