Polisi menangkap empat orang pelaku perampokan toko emas di mal kawasan Serpong, Tangerang Selatan. Ada satu ciri khas modus pelaku saat melakukan aksinya yang berhasil diungkap penyidik.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan ciri khas yang dimaksud adalah mengikir selongsong untuk menghilangkan jejak. Tetapi, kekhasan para pelaku ini justru menjadi petunjuk polisi dalam mengungkap para pelaku.
"Mereka punya ciri khas mengikir selongsong peluru agar menghapus jejak. Namun justru itu yang menjadi signature bahwa pelakunya adalah dalam komplotan yang sama," kata Haryadi saat dihubungi, Jumat (30/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hengki mengatakan justru lewat ciri khas modus itu pihaknya bisa menangkap pelaku. Hengki menyebut ciri khas modus tersebut yang menjadi salah satu petunjuk polisi dalam menemukan benang merah aksi perampokan di Banten dan Tangerang dari kelompok tersebut.
"Justru itu yang memudahkan kami mengindentifikasi di tiga lokasi perampokan Tangsel dan Banten yang mengindikasikan dari kelompok yang sama," jelas Hengki.
Empat tersangka yang berhasil ditangkap polisi saat ini berinisial SU (37), TH (37), MK (33), dan H (34). Keempatnya ditangkap di 3 lokasi, yakni di Bogor, Jawa Barat; Grobogan, Jateng; dan Benda, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (29/9).
Tersangka MK diketahui merupakan pecatan dari institusi TNI. MK berperan dalam dua perampokan bersama komplotan tersebut.
"Pecatan TNI ikut di dua TKP, di Pasar Kemis dan Cikupa Banten. Yang bersangkutan sebagai pilot dan pengawas serta penyedia senpi," ucap Hengki.
Keempat pelaku ini kini masih menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya. Polisi masih menelusuri adanya pihak lain yang terlibat dalam kelompok tersebut.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Simak juga 'Polisi Masih Kejar Pelaku Perampokan Toko Emas di Tangsel':
Gandeng Densus 88
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya saat ini mendalami dugaan adanya keterkaitan para pelaku dengan jaringan terorisme.
"Kami sedang mendalami apakah pelaku ini ada kaitannya dengan jaringan teroris. Kami bekerja sama dengan Densus 88 untuk mendalaminya," ujar Hengki.
Pendalaman terkait kemungkinan para pelaku ini terkait dengan jaringan terorisme, mengingat ada kesamaan ciri khas kelompok teroris yang melakukan pendanaan (fai) dengan merampok toko emas. Apalagi, kelompok ini bersenjata.
"Karena sasaranya selalu toko emas dan menggunakan senjata api. Metode fai sebelum-sebelumnya sasaranya selalu toko emas dan bersenjata api," kata Hengki.
Hal ini juga mengingat adanya rentetan perampokan tiga toko emas di wilayah Tangerang Selatan dan Banten. Menurut Hengki, kelompok teroris dalam kegiatan fai biasanya sasarannya toko emas atau bank, sehingga pihaknya dengan Densus 88 akan mendalami lebih lanjut.
"Komplotan ini sasarannya selalu toko emas, rentetan tiga toko emas di wilayah Tangsel dan Banten. Biasanya kalau fai itu rampok bank atau rampok toko emas menggunakan senjata api," jelasnya.