Sebuah flashbang meledak di kawasan padat penduduk di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara (Jakut). Warga sempat mengira ledakan itu berasal dari kabel listrik.
Hasan (42) mengaku tiba di lokasi setelah mendengar ledakan yang cukup nyaring. Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), Hasan mengaku tidak mengetahui bahwa itu adalah granat.
"Kita pindain (granat kejut). Saya kira ledakan dari listrik di atas. Alat listrik apa bukan ya kita angkat aja," kata Hasan kepada wartawan, Rabu (28/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak tahu (benda tersebut granat). Terus ada info dari warga sini yang suaminya kerja di KBN, menginfokan kalo di KBN sedang ada pelatihan Brimob," imbuhnya.
Mulanya Hasan sempat mengherankan lantaran lokasi latihan Brimob dengan TKP itu berjauhan. Namun dia bersama warga lain berinisiatif untuk menyimpan barang bukti tersebut.
"Kita kan tanda tanya, masa orang latihan alatnya mental kemari, nggak masuk di akal," terang Hasan.
"Terus dibilang, jangan dikemana-manain barang buktinya. Sampai akhirnya tim Gegana dateng, mereka bawa," jelasnya.
Diketahui, flashbang itu meledak di tangan warga bernama Rahmat (20), yang hendak menjual granat ke tukang rongsokan. Rahmat menemukan flashbang itu di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) saat Brimob menggelar latihan. Namun saat itu dia tidak mengetahui benda itu merupakan sebuah flashbang.
"Dari KBN dapatnya. Di pusat logistik sini, lagi pada latihan, nih. Saya lewat, pas saya lewat, saya ambil," kata Rahmat.
"Saya kira nggak berbahaya kan, saya ambil. Saya juga nggak tahu itu granat. Saya nggak tahu," sambungnya.
Kemudian Rahmat berencana menjual flashbang itu ke pengepul besi tua. Tapi saat itu dia lupa menimbang flashbang itu.
"Saya taruh dalam jok. Bukan buat mainan. Buat nambahin ngejual limbah besi. Pengin saya ambil, saya tambahin biar dikiloin," ungkap Rahmat.
Momen Flashbang Meledak
Namun flashbang tersebut terbawa pulang dan tidak jadi terjual di penampung limbah besi.
Dia mengatakan, saat sedang duduk di motor, dia baru menyadari flashbang itu masih tersimpan di dasbor motornya. Saat ingin mengambil flashbang tersebut, bagiannya mulai terlepas satu per satu.
"Posisinya lagi pas duduk di motor, ada itunya yang lepas satu (bagian granat). Nah nggak tahunya, pas saya mau ngambil lagi, lepas lagi satu," terang Rahmat.
"Ya sudah, akhirnya saya ambil, saya otak-atik tuh. Saya pegang," sambungnya.
Selengkapnya di halaman berikutnya.
Pada saat itu tiba-tiba flashbang tersebut meledak di tangannya. Rahmat menuturkan, saat meledak, flashbang tersebut hanya mengeluarkan asap dan suara yang lebih nyaring daripada petasan.
"Mau saya ambil semua, langsung meledak aja, udah," tuturnya.
"Api nggak ada. Asep doang. Ya kayak bunyi-bunyi petasan, cuma dia lebih kenceng," ujar Rahmat.
Polisi Olah TKP
Rahmat menuturkan, pascakejadian tersebut, sejumlah polisi melakukan pemeriksaan hingga olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumahnya. Kejadian itu persis terjadi di depan rumahnya.
"(Polisi) dateng semua ke sini. Rame. Ngecek, memeriksa. Olah TKP. Dari jam 09.00 sampai jam 11.00 WIB. Itu dah baru selesai," ungkapnya.
Polda Metro: Benda Meledak di Cilincing Flashbang
Polisi menyatakan benda yang meledak bukan granat, melainkan flashbang.
"Jadi benda yang meledak itu bukan granat, ya, tetapi flashbang. Lokasi penemuan flashbang ini merupakan alur lokasi pelatihan Brimob di KBN Cakung," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam keterangannya kepada detikcom, Rabu (28/9/2022).
Flashbang tersebut merupakan properti untuk latihan. Polisi mengklaim benda tersebut tidak berbahaya, tetapi perlu keahlian khusus dalam pengoperasiannya.