.webp)
Sebagai seorang mahasiswa dengan aktivitas yang padat, Yanuardi Zulkarnani (18) di Bukittinggi, Sumatera Barat mempercayakan program JKN untuk jaminan kesehatannya saat ia sakit. Sebab, ia percaya JKN mempermudah kebutuhan berobatnya.
"Dulu waktu masih SMA, saya pernah menggunakannya untuk berobat di Puskesmas Gulai Bancah karena sakit demam. Pelayanan yang diberikan ramah dan tidak dibeda-bedakan. Alhamdulillah, saya terdaftar menjadi peserta JKN yang dijamin pemerintah, yang tidak berbayar (Penerima Bantuan Iuran atau PBI). Saya senang pemerintah benar-benar memperhatikan kesejahteraan penduduknya melalui Program JKN," ungkap Ardi dalam keterangan tertulis, Rabu (28/9/2022)
Sebagai generasi milenial, Ardi juga menggunakan Mobile JKN untuk mempermudahnya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Ia mengaku banyak fitur pada aplikasi Mobile JKN yang membantunya saat mengurus administrasi. Salah satu kemudahan yang ia rasakan adalah mengubah data peserta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum kenal Mobile JKN, saya sempat bingung karena harus mengantre di kantor cabang hanya untuk mengubah nama yang kekurangan dua huruf. Namun berkat Mobile JKN, nggak perlu khawatir lagi karena saya bisa mengubah data sendiri lewat aplikasi ini," terangnya.
Selain itu, fitur yang bisa digunakan peserta melalui Mobile JKN adalah peserta dapat melakukan perubahan lokasi fasilitas kesehatan, berkonsultasi dengan dokter, melakukan pendaftaran peserta baru dan lain sebagainya.
Berbagai macam fitur inilah yang diakui Ardi sangat membantu dan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan JKN.
"Terima kasih kepada pemerintah atas program JKN yang sudah dihadirkan. Saya mewakili sekian banyak mahasiswa di Indonesia, merasa sangat terbantu. Apalagi BPJS Kesehatan juga mengembangkan Mobile JKN ini. Kami mahasiswa milenial jadi semakin mudah mengurus administrasi JKN jika diperlukan sewaktu-waktu," pungkas Ardi.
Simak juga 'Tingkatkan Fasilitas, Dirut BPJS Kesehatan Targetkan Tak Punya Utang ke RS':
