Hampir sebulan berlalu setelah Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyaksikan pemotongan kabel udara yang menggelantung semrawut di tiang-tiang Jl Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Namun kini, Jl Mampang Prapatan masih belum bebas dari kabel udara meski sudah ada sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) di bawah tanah.
Pada 5 September lalu, Anies memimpin acara seremonial pemotongan mandiri kabel udara di depan Pasar Mampang, Jakarta Selatan. Pemotongan dilakukan oleh operator utilitas pemilik kabel itu.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyatakan pembebasan total Jl Mampang Prapatan dari kabel udara butuh waktu setidaknya dua pekan sejak acara seremonial itu. Bila dihitung-hitung, maka dua pekan setelah acara Anies itu adalah 19 September.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hari ini, Senin (26/9/2022), Jl Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, masih belum bebas dari kabel udara.
"Untuk relokasi kabel udara ke bawah tanah, SJUT masih ada beberapa operator yang berproses, karena untuk menurunkan kabel udara ke bawah tanah SJUT ada beberapa tahapan atau langkah-langkah yang mesti ditempuh," kata Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Utilitas Kota (PSUK) Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hananto Krisnawardono, kepada detikcom, Senin (26/9/2022).
Langkah-langkah yang mesti ditempuh itu adalah proses administrasi berupa penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara operator dan badan usaha milik daerah (BUMD) penugasan. Langkah selanjutnya adalah pembelian material kabel.
"Lalu proses migrasi dari kabel udara ke kabel bawah tanah dan terakhir proses dismantle (proses pelepasan/penurunan kabel udara)," kata Hananto.
SJUT di sini dinyatakan Pemprov DKI bakal mengakhiri proyek gali lubang tutup lubang yang dulu sering terjadi di Mampang Prapatan, hanya gara-gara ingin membenahi kabel optik. Kini, aspal tak perlu digali-gali lagi dan kemacetan lebih bisa dihindari, karena instalasi kabel optik dan kabel utilitas bisa diakses dengan cara membuka lubang manhole di SJUT tanpa perlu menggali.
(dnu/dnu)