Jacky & Ting-Ting, 2 Ekor Siamang Baru di Kawasan Konservasi Wilmar

Jacky & Ting-Ting, 2 Ekor Siamang Baru di Kawasan Konservasi Wilmar

Angga Laraspati - detikNews
Minggu, 25 Sep 2022 18:43 WIB
Siamang Wilmar
Foto: Wilmar
Jakarta -

PT Kencana Sawit Indonesia, group Wilmar di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat kedatangan dua anggota siamang (symphalangus syndactylus) di area konservasinya. Siamang dengan nama Jacky dan Ting-Ting itu menggenapi populasi siamang di kawasan konservasi tersebut menjadi total 22 ekor.

Konservasi siamang tersebut merupakan kerja sama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Yayasan Kalaweit Indonesia, dan PT Kencana Sawit Indonesia sejak 2014. Dalam kerja sama ini, perusahaan mengalokasikan area konservasi seluas 800 hektare (ha) sebagai tempat pelepasliaran dan habitat siamang, yaitu di Bukit Tengah Pulau dan Bukit Salo.

Pelepasliaran itu ditandai dengan pembukaan kandang habituasi siamang oleh Kasubag Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Wawan Sukawan, General Manager Kalaweit Asferi Ardianto, dan Senior Conservation Lead Wilmar Syahrial Anhar Harahap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat mengapresiasi kerja sama konservasi siamang di area HCV (high conservation value) PT Kencana Sawit Indonesia, karena dengan kegiatan ini tujuan konservasi dapat tercapai," kata Wawan Sukawan dalam keterangan tertulis, Minggu (25/9/2022).

Dia menyebut perusahaan kelapa sawit itu telah berperan aktif dalam mendukung upaya konservasi di Sumatera Barat. Kegiatan tersebut juga menunjukkan konservasi dapat berjalan dengan baik atas dukungan multipihak.

ADVERTISEMENT

Sementara itu General Manager Kalaweit Asferi Ardianto mengatakan sepasang siamang yang dilepasliarkan tersebut telah menjalani proses habituasi di area konservasi itu selama enam bulan.

Pemilihan lokasi didasarkan pada data dukung makanan, kondisi tajuk, potensi minim konflik dengan satwa lain, dan jarak minimal 1 km dari lokasi kandang siamang lainnya. Selama proses habituasi, kondisi Siamang terus dipantau oleh tim Kalaweit, baik kondisi kesehatan maupun perilakunya.

Pemantauan tersebut dilakukan dari pukul 07.00-16.00 WIB. Setelah dinyatakan sehat dan menunjukkan perilaku yang adaptif dengan habitatnya, maka Siamang dapat dilepasliarkan.

"Saat ini masih ada sepasang Siamang lain yang masih menjalani proses habituasi dan akan dilepasliarkan setelah memenuhi persyaratan," ungkapnya.

Di sisi lain, Senior Conservation Lead Wilmar Syahrial Anhar Harahap menjelaskan saat ini perusahaan mengelola area konservasi seluas 1.700 ha di Solok Selatan, yang terdiri dari hutan berbukit dan sempadan sungai.

Selain dialokasikan untuk siamang, area tersebut juga digunakan untuk konservasi satwa lain, seperti owa ungko (hylobates agilis), simpai (presbytis melalophos), beruang madu (helarctos malayanus), dan berbagai jenis elang.

Kegiatan konservasi juga didukung masyarakat dari dua Nagari di sekitar wilayah operasional perusahaan, yaitu Nagari Talao dan Nagari Sei Kunyit. Dengan adanya kerja sama multipihak tersebut, diharapkan dapat ikut menjaga kelestarian flora dan fauna di Indonesia.

"Kerja sama ini menunjukkan bahwa perusahaan kebun sawit juga dapat berperan aktif dalam upaya-upaya konservasi," tuturnya.

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads