Berikut ini serba-serbi puisi tersebut beserta sosok WS Rendra.
Anies Bacakan Puisi Karya WS Rendra
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membacakan puisi "Rakyat adalah Sumber Kedaulatan" karya WS Rendra pada acara Pagelaran Perdana Graha Bhakti Budaya di Taman Ismail Marzuki, Jumat (23/9/2022). Sebelumnya, Anies ditemani istrinya, Fery Faryati menyaksikan pementasan teater bertajuk 'Legenda Burung Api dari Cikini'.
![]() |
Isi Puisi yang Dibacakan Anies
Rakyat Adalah Sumber Kedaulatan
Kekuasaan tanpa rakyat adalah benalu tanpa karisma
Rakyat adalah bumi
Politik dan bedayaan adalah udara
Bumi tanpa udara adalah bumi tanpa kehidupan
Udara tanpa bumi adalah angkasa hampa belaka
Wakil rakyat bukanlah abdi kekuasaan
Wakil rakyat adalah abdi para petani para kuli
Para nelayan
Para pekerja dan seluruh lapisan kehidupan
Wakil rakyat adalah wakil dari sumber kehidupan
Dalam buku "70 Tahun Rendra: Hadir dan Mengalir", disebutkan bahwa puisi ini dipahatkan pada pualam dinding pintu masuk Gedung DPRD I Aceh. Namun demikian, puisi ini adalah puisi tanpa judul, berisi peringatan kepada para wakil rakyat. Puisi ini berangka tahun 1976 atau era Orde Baru, saat Indonesia dipimpin Presiden Soeharto.
Profil Singkat WS Rendra
Dilansir situs Ensiklopedia Kemdikbud, Dr.H.C Willibrordus Surendra Broto Rendra, S.S., M.A atau WS Rendra lahir di Solo, 7 November 1935. Ia dikenal sebagai penyair ternama Indonesia dengan julukan "Si Burung Merak".
Rendra bersekolah sejak tahun 1942 di Sekolah Katolik, Solo, Jawa Tengah selama jenjang SD, SMP, dan SMA hingga tahun 1952. Setelah tamat SMA, Rendra berkuliah di Jurusan Sastra Barat, Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tetapi hanya mencapai gelar sarjana muda.
Pada tahun 2008, Rendra memperoleh gelar doctor honoris causa dari universitas ini. Lalu, pada tahun 1964, ia mendapat beasiswa dari American Academy of Dramatical Art (AADA) untuk belajar drama dan seni.
Rendra mendirikan Bengkel Teater tahun 1968 yang kemudian menjadi sangat terkenal di Indonesia karena memberi warna dan suasana baru dalam kehidupan teater di Indonesia, khususnya Yogyakarta.
Ia wafat di Depok, Jawa Barat pada 6 Agustus 2009. Semasa hidupnya, WS Rendra telah menghasilkan banyak karya puisi, di antaranya:
- Balada Orang-Orang Tercinta (1957)
- Kumpulan Sajak (1961)
- Blues untuk Bonnie (1971)
- Sajak-Sajak Sepatu Tua (1972)
- Potret Pembangunan dalam Puisi (1983)
- Nyanyian Orang Urakan (1985)
- Disebabkan oleh Angin (1993)
- Orang-Orang Rangkasbitung (1993)
Alasan Anies Bacakan Puisi Rakyat adalah Sumber Kedaulatan
Anies menjelaskan alasannya membacakan puisi karya WS Rendra di momen Pembukaan Publik Taman Ismail Marzuki yang baru selesai direvitalisasi tersebut.
"Pertama, ini puisi WS Rendra orang yang sangat kontemplatif membaca suasana. Dan WS Rendra hidup dengan sulit untuk perubahan, untuk kemajuan," kata Anies, dikutip detikcom, Sabtu (24/9/2022).
Selain itu, dia menganggap puisi ini sebagai pengingat untuk dirinya sebagai seorang kepala daerah agar bekerja untuk mewakili rakyat.
"Kita semua yang berada di sini telah bergerak sebagai orang yang mewakili rakyat. Uang yang kita kelola adalah amanah rakyat. Seluruh kegiatan yang kita buat adalah bagian menjalankan amanah dari rakyat," jelas Anies.
"Karena itu saya mau mengingatkan diri sendiri dan semua yang ada di tempat ini bahwa yang kita kerjakan adalah mewakili rakyat," imbuh Anies.
Simak Video: Terpopuler Sepekan: Heboh Tabloid Anies, Putin Ancam Gunakan Nuklir
(kny/dnu)