Hujan deras mengguyur Desa Bayah Timur, Lebak, Banten, selama hampir tiga jam. Akibatnya, ada 10 rumah yang menggantung karena tanah di bawahnya longsor.
Kepala Desa Bayah Timur, Rafik Rahmat Taufik, mengatakan 10 rumah menggantung itu ada di dua kampung. Delapan rumah di Kampung Tenjolaya dan dua rumah di Kampung Warung Lame.
"Hujan deras dari pukul 14.30 WIB tadi. Tanah di bawah rumah itu terkikis air hujan dan longsor. Iya sekarang kondisinya menggantung," kata Rafik kepada detikcom, Jumat (23/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketinggian longsoran diperkirakan mencapai 15 meter. Saat ini, warga dari 10 rumah yang menggantung itu sudah diungsikan.
"Keluarga sudah kami minta mengungsi dulu, khawatir jika hujan turun lagi dan tanah di bawahnya semakin longsor," tutur Rafik.
![]() |
Penanganan sementara turut dilakukan kantor desa. Tanah di bawah rumah menggantung itu, lanjut Rafik, sudah dilapisi terpal agar tidak kembali terkikis saat turun hujan.
"Kami tutupi terpal dulu, takut hujan lagi. Sekarang memang sudah reda (hujan), ya antisipasi jika kembali turun hujan. Iya biar tanahnya nggak semakin terkikis," ucapnya.
Dia mengatakan ada tiga kampung yang terdampak, di antaranya Kampung Warunglame, Kampung Suka Jaya, dan Kampung Tenjolaya.
"Banjir dan rumah menggantung di Kampung Warunglame. Di Kampung Suka Jaya akses jalan terputus. Rumah menggantung juga ada di Kampung Tenjolaya," kata Rafik.
Dia menjelaskan banjir terjadi karena meluapnya air Sungai Cimandur di Kampung Warunglame. Kurang lebih 1 hektare sawah warga terendam air.
![]() |
Di Kampung Suka Jaya, banjir juga menyebabkan jalan amblas di dekat jembatan. Lubang pada jalan itu cukup besar.
Saat ini, jembatan penghubung antara Kampung Warunglame-Sukajaya itu harus ditutup.
"Longsor jalannya (amblas), ada lubang cukup dalam yah, jadi bener-bener nggak bisa dilalui kendaraan," jelasnya.
Lihat juga video 'Longsor Tutup Jalan di Parepare Sulsel, 4 Rumah Terdampak':