Habis Dewan Kolonel Terbitlah Dewan Kopral

Habis Dewan Kolonel Terbitlah Dewan Kopral

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 22 Sep 2022 21:38 WIB
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Isu dewan kolonel mewarnai perbincangan elite politik nasional. Setelah muncul kabar keberadaan dewan kolonel, kini ada lagi isu dewan kopral.

Sebagaimana diberitakan detikcom, dewan kolonel adalah kelompok internal PDI Perjuangan pro-Puan Maharani untuk pencapresan 2024. Pencetus dewan kolonel adalah Johan Budi Sapto Pribowo.

Anggota Komisi II DPR RI Johan Budi meninjau dua lokasi rawan bencana di Ponorogo. Yakni tanggul jebol di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo dan pengungsi warga tanah gerak di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung.Anggota Komisi II DPR RI Johan Budi meninjau dua lokasi rawan bencana di Ponorogo, yakni tanggul jebol di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, dan pengungsi warga tanah gerak di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung. (Charolin Pebrianti/detikcom)

Anggota DPR Fraksi PDIP, Junimart Girsang, menjelaskan, dewan kolonel punya markas di sekitar Senayan, Jakarta. Mereka intens berkomunikasi sampai saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Ketua Komisi II DPR ini melanjutkan, para anggota Fraksi PDIP DPR pendukung Puan yang tergabung dalam 'Dewan Kolonel' ini tak akan membubarkan diri apabila bukan Puan yang akan diusung PDIP sebagai capres. Menurutnya, 'Dewan Kolonel' akan selalu ada untuk menjalankan tugas kepartaian sesuai dengan keputusan Megawati.

Junimart memastikan tim ini tak menerima teguran dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. Menurutnya, 'Dewan Kolonel' tak mendahului keputusan Megawati soal pencapresan.

ADVERTISEMENT

"Apakah kami pernah deklarasi? Kan tidak juga, kecuali kan deklarasi," ujarnya.

"Kan kita tidak pernah bilang, 'calon presiden kita Ibu Puan Maharani'. Itu menjadi hak mutlak Ibu Ketua Umum untuk mengumumkan nantinya," imbuhnya.

Selanjutnya, dewan kopral.

Dewan Kopral

Seolah-olah tak mau kalah dengan loyalis Puan, loyalis Ganjar Pranowo juga punya dewan kopral. Dewan kopral bakal memperjuangkan Ganjar untuk menjadi capres di Pilpres 2024.

"Kita mau bentuk 'Dewan Kopral'. Kalau Mbak Puan bikin 'Dewan Kolonel' buat pencitraannya kita bentuk 'Dewan Kopral' untuk kemenangan Mas Ganjar untuk presiden," kata Ketua Relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania), Immanuel Ebenezer atau Noel, kepada wartawan, Rabu (21/9/2022).

Dewan kopral akan dibentuk di banyak daerah di Pulau Jawa. Mereka memilih nama 'kopral' sebagai cerminan bahwa kelompok ini tidak elitis. Isinya adalah orang-orang selevel 'prajurit' dan merakyat, seperti petani, guru, mahasiswa, dan intelektual.

Politikus PDIP bereaksi santai, salah satunya anggota DPR Junimart Girsang. "Saya justru nggak tahu kok 'Dewan Kopral'. Silakan saja," kata Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Puan MaharaniPuan Maharani (Foto: dok. DPR RI)

Ada pula Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, "Ya namanya ini kan guyonan-guyonan politik, nanti ada dewan prajurit, nanti ada dewan panglima, ada dewan kepala daerah, ya itu," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP.

Selanjutnya, respons Ganjar soal dewan kopral:

Respons Ganjar

Ganjar Pranowo berharap relawan mana pun jaga situasi politik tetap kondusif. Saat ditanya soal Dewan Kopral tersebut, Ganjar menegaskan keputusan soal calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 menjadi kewenangan partai. Relawan bisa melakukan kolaborasi dengan pihak partai, terlebih jika calonnya sudah ditetapkan oleh partai.

"Keputusan capres menjadi kewenangan partai. Relawan bisa kolaborasi dengan partai apalagi kalau calon sudah ditetapkan," kata Ganjar kepada detikJateng, Kamis (22/9/2022).

Maka menurut Ganjar, para relawan dan pendukung siapa pun harus menjaga suasana politik yang kondusif. Salah satunya tidak dengan saling serang sehingga masyarakat teredukasi.

"Agar situasi politik kondusif, pendidikan politik tetap bisa berjalan sehingga demokratisasi makin dewasa maka sebaiknya relawan dari pendukung siapa pun turut menjaga suasana kondusif," jelas Ganjar.

Ganjar saat menjadi pembicara dalam Dialog Kebijakan: Masa Depan Pekalongan Konsekuensi dari Setiap Kebijakan dan Aksi yang dilaksanakan di Arrus Hotel, Semarang pada Rabu (21/9).Ganjar saat menjadi pembicara dalam 'Dialog Kebijakan: Masa Depan Pekalongan Konsekuensi dari Setiap Kebijakan dan Aksi' yang dilaksanakan di Arrus Hotel, Semarang, pada Rabu (21/9). (Foto: dok. Istimewa)

"Tidak saling serang dan tapi mengedukasi publik dengan diksi yang baik. Jangan saling memancing dan terpancing. Semua diharapkan bisa menahan diri. Sabar," kata dia.

Halaman 2 dari 3
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads