Polisi mengatakan kasus rumah roboh di Johar Baru, Jakarta Pusat (Jakpus), disebabkan oleh fondasi bangunan yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Hal ini merupakan hasil laboratorium forensik (labfor) yang telah keluar.
"Memang terindikasikan rumah tersebut tidak layak atau pun konstruksinya tidak sesuai dengan peruntukannya, konstruksi bangunan seperti cor-coran itu bukan untuk bangunan bertingkat, dia tidak punya fondasi yang cukup kokoh," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin kepada wartawan di Jakpus, Kamis (22/9/2022).
Komarudin mengungkapkan hasil pemeriksaan labfor menemukan adanya air dalam campuran beton. Namun dia tidak merinci soal temuan tersebut.
"Termasuk ada semacam air di dalam campuran beton, itu bahasa teknis bangunan, saya kurang paham juga," tutur dia.
Komarudin mengatakan galian selokan juga memiliki dampak pada robohnya rumah warga. Dia mengatakan kedua hal ini menjadi faktor yang saling berkaitan.
"Walaupun potensi robohnya itu juga ada keterkaitan dengan pekerjaan yang sedang dilakukan sehingga berdampak terhadap rumah yang memang tidak sesuai peruntukannya," jelas dia.
"Jadi dapat disimpulkan bahwa pemilik rumah juga bertanggung jawab, termasuk juga pekerjaan," imbuhnya.
Dia mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kasus ini disandingkan dengan hasil labfor. "Kita akan melakukan pemeriksaan terkait dengan hasil labfor akan kita dalami," kata dia.
Seperti diketahui, sebuah bangunan di Johar Baru, Jakarta Pusat, roboh pada Kamis (28/7). Satu orang dilaporkan meninggal dunia dan dua orang luka ringan.
Lihat juga Video: Gedung 10 Lantai di Iran Runtuh, 80 Orang Terjebak
(aik/aik)