Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto atau Cak Nanto mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah memerintahkan jajarannya untuk memberantas segala bentuk judi usai isu konsorsium 303 mencuat di kasus Ferdy Sambo. Cak Nanto menyebut isu konsorsium 303 bisa jadi disebarkan untuk membelokkan fokus Kapolri di kasus utama pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat yang diotaki Ferdy Sambo.
"Misal soal konsorsium 303, Kapolri sudah menginstruksikan berantas judi, namun belum juga ditemukan soal konsorsium ini, terkait gambar-gambar yang beredar dan menyebutkan banyak nama yang disebarkan oleh pihak tidak bertanggung jawab belum juga bisa di validasi. Dari sekian banyak judi yang terbongkar, belum ada yang menyebutkan soal konsorsium 303 ini. Bisa jadi ini memang disebarkan untuk membelokkan dari kasus intinya sehingga Pak Kapolri tidak fokus," kata Cak Nanto kepada wartawan, Kamis (22/9/2022).
Kendati demikian, Cak Nanto memberikan dukungan kepada Kapolri. Dia yakin Kapolri membuat keputusan tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi apa pun itu saya yakin pak Kapolri punya intelijen yang kuat, sehingga bisa mengambil keputusan-keputusan terukur, dan saya yakin pak Kapolri masih mau mendengarkan masukan-masukan dari pihak mana pun," ujar Cak Nanto.
Perihal adanya sorotan dari masyarakat terhadap Polri, Cak Nanto mengatakan hal itu sebagai bentuk raya sayang masyarakat terhadap institusi Korps Bhayangkara. Cak Nanto mengatakan Kapolri sudah menyambut baik masukan dari masyarakat.
"Hal ini disambut positif Bapak Kapolri dengan aksi nyata menyelesaikan kasus-kasus yang menjadi perhatian masyarakat dan mengusahakan hadirnya rasa keadilan untuk semua," ujar Cak Nanto.
"Hendaknya para pejabat terkait, mendukung usaha-usaha perbaikan yang sedang berjalan di tubuh Polri, bukan malah menjadikan ini panggung dan memperkeruh apa yang sedang terjadi," sambung dia.
Isu konsorsium 303 sebelumnya kembali mencuat setelah Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso bicara sosok pemilik private jet yang digunakan oleh mantan Karopaminal Divispi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan. Menurut catatan IPW, pemilik private jet tersebut merupakan 'Ketua Konsorsium 303'.
"Nama (pemilik jet) ini dalam catatan IPW adalah ketua konsorsium judi online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," kata Sugeng dalam siaran pers kepada wartawan, Senin (19/9).
Sugeng mengklaim IPW telah mengidentifikasi jenis private jet yang saat itu digunakan Brigjen Hendra dkk terbang ke Jambi pada tanggal 11 Juli 2022 yakni tipe Jet T7-JAB.
"Private jet T7-JAB diketahui sering dipakai oleh seorang bos perusahaan, yang juga mantan narapidana kasus korupsi sekaligus pemilik hotel di Bali, dalam penerbangan bisnis Jakarta-Bali," katanya.
Polri merespons pernyataan IPW itu. Polri menyatakan hal itu merupakan bagian dari materi yang diusut tim khusus (timsus).
"Itu bagian materi dari timsus jadi tidak perlu lagi ditanyakan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (22/9).
Dedi mengatakan timsus saat ini fokus menuntaskan kasus dugaan pembunuhan Yosua. Dia juga menyebut Polri sedang berupaya segera menuntaskan sidang kode etik para personel yang diduga terkait perkara dugaan menghalangi penyidikan atau obstruction of justice kasus Yosua.
"Timsus ini fokus untuk segara menuntaskan dan menunggu dari Kejaksaan Agung kemudian fokus juga untuk segera menyelesaikan sidang kode etik, itu fokusnya," ujarnya.
"Jadi nggak usah melebar ke mana-mana," sambungnya.
Simak juga video 'Kapolri Soal Isu Konsorsium 303 Sambo: Kami Sedang Lakukan Pendalaman':