MRT Jelaskan Alasan Anggaran Proyek Fase 2 Bengkak Jadi Rp 25,3 T

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 20 Sep 2022 12:50 WIB
Proyek MRT fase 2 (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

PT MRT Jakarta membeberkan alasan membengkaknya biaya pembangunan MRT Jakarta North-South fase 2 dari 22 triliun menjadi Rp 25,3 triliun. Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan biaya Rp 22 triliun merupakan estimasi yang disusun pada 2018 lalu dengan jalur Bundaran HI-Kampung Bandan.

"Estimasi awalnya di Rp 22 triliun sekarang menjadi Rp 25,3 triliun. Kenapa? Estimasi yang Rp 22 T itu adalah estimasi yang dilakukan pada tahun 2018. Waktu itu masih dalam tahap perencanaan. Waktu itu pun jalur yang dibicarakan dari Bundaran HI sampai Kampung Bandan. Deponya pun yang dibicarakan Depo Kampung Bandan," kata Silvia dalam Forum Jurnalis MRT Jakarta di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2022).

Saat ini, kata dia, lokasi depo MRT fase dua telah dipindahkan dari sebelumnya direncanakan di Kampung Bandan dengan total panjang jalur 7,8 km, menjadi di Ancol dengan total panjang jalur fase 2A 6,3 km dan 2B 6 km. Dengan kata lain, biaya Rp 25,3 T merupakan aktual nilai kontrak untuk proyek MRT CP201, CP202, dan CP 203.

"That's the main reason. Sekarang dibicarakan Rp 25,3 T, estimasi ter-latest di tahun 2022 ini. Di mana kita sudah antisipasi kelanjutan Ancol, jadi depo sudah dipindah. Kontrak CP210, 202 dan 203 sudah berkontrak," jelasnya.

Penjabaran estimasi anggaran MRT Jakarta Fase 2 (Foto: Tiara Aliya/detikcom)

Di samping itu, Silvia juga mengakui pihaknya juga menghadapi kenaikan biaya proyek, di mana harga rerata raw material meningkat lebih dari 50% sejak 2018 karena krisis rantai pasok dan tingginya permintaan pemulihan pasca-pandemi.

"Jadi ada supply chain problem juga kita ketahui bersama. Over the years dan puncaknya tahun ini. Karena ada faktor pandemi, faktor perang di Europe apalagi ada isu crisis semi conductor material," ujarnya.

"Kita sangat tinggi teknologi, yang saya bilang sistem persinyalan, telekomunikasi, autonisasi, semua butuh chip. Ketika ada masalah semi conductor kita have a direct impact terhadap, pembiayaan dan waktu. Karena krisis ini bukan hanya bikin mahal, tapi waktu bikin chip lebih lama. Everybody is rebutan dapatkan produk material tersebut," tambahnya.

Simak selengkapnya pada halaman berikut.

Saksikan juga 'MRT Mulai Bangun Infrastruktur Stasiun Harmoni-Mangga Besar':






(taa/lir)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork