Private Jet Terungkap di BAP Brigjen Hendra
Penggunaan private jet ini diungkap oleh Brigjen Hendra Kurniawan dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Brigjen Hendra yang merupakan tersangka perintangan penyidikan (obstruction of justice) dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua mengemukakan ihwal penggunaan private jet tersebut.
Brigjen Hendra menggunakan private jet itu saat terbang ke Jambi untuk menemui keluarga Brigadir Yosua. Dikutip dari CNNIndonesia, Minggu (4/9), Brigjen Hendra Kurniawan terbang ke Jambi atas perintah Ferdy Sambo yang saat itu menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam BAP-nya, pada 11 Juli pukul 08.00 WIB, Hendra menghubungi Kombes Agus Nurpatria sebelum berangkat ke Jambi. Dalam perbincangan tersebut, Hendra meminta Agus datang ke kantornya bersama Kombes Susanto dan AKP Rifaizal Samual. Ia juga meminta ketiganya datang pada pukul 10.00 WIB dengan menggunakan baju dinas.
Kemudian Hendra mengajak Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, dan AKP Rifaizal Samual ke ruangan Irjen Ferdy Sambo--saat itu masih menjabat Kadiv Propam Polri--karena dipanggil Sambo. Hendra mengatakan Sambo memintanya berangkat ke Jambi agar memberi penjelasan ke pihak keluarga.
"Intinya bahwa Kadiv Propam memerintahkan kita untuk berangkat ke Jambi untuk menjelaskan ke pihak keluarga," kata Hendra dalam BAP.
Kemudian dalam BAP tersebut, Hendra bersama 3 orang lainnya, yaitu Kombes Agus Nurpatria, Briptu Putu, dan Briptu Mika, berangkat menaiki mobil ke Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta. Setelah itu, mereka memakai private jet ke Jambi.
"Sampai di bandara kami langsung menuju ke pesawat private jet. Saat itu yang berangkat ke Jambi yaitu saya, Kombes Santo, Kombes Agus Nurpatria, AKP Rifaizal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu, dan Briptu Mika," ujar Hendra dalam BAP.
Sesampai di Jambi sekitar pukul 16.30 WIB, Hendra dkk langsung menuju Hotel BW. Hendra lalu mendapat informasi dari Kombes Leonardo Simatupang dan Kombes Sinaga bahwa jenazah Brigadir J telah dimakamkan.
Pemakaman itu disebut berjalan tertib yang dihadiri pihak keluarga Brigadir J walaupun tidak digelar upacara kedinasan. Selain itu, Hendra mendapat informasi setelah pemakaman akan dilakukan acara misa penghiburan.
Selanjutnya Hendra bertanya melalui telepon ke Kombes Leonardo apakah memungkinkan jika dia pergi ke rumah keluarga Brigadir J, sebab waktu tempuh perjalanan sekitar 2 jam. Selanjutnya Leonardo dan Sinaga menjawab memungkinkan kedatangan mereka ke rumah Brigadir J. Sebab, menurutnya, ketika rombongan Hendra dkk tiba, misa penghiburan sudah selesai.
Kemudian rombongan Hendra langsung berangkat ke rumah keluarga Brigadir J dengan waktu tempuh 2 jam perjalanan dari hotel. Selanjutnya pada pukul 19.00 WIB, rombongan Hendra dkk tiba.
(mea/fjp)