Situasi di Afghanistan turut dibahas Menlu RI Retno LP Marsudi bersama Wasekjen PBB Martin Griffiths. Menlu menyebut Indonesia mendapat apresiasi dari PBB dalam hal konsistensi memperjuangkan hak pendidikan bagi anak perempuan di Afghanistan.
"Isu ketiga yang saya bahas dengan Sekjen (Sekjen PBB Antonio Guterres) dan juga Martin Griffiths adalah situasi di Afghanistan," kata Retno usai bertemu Griffiths di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (19/9/2022) siang waktu setempat.
"Mereka sangat mengapresiasi konsistensi Indonesia di dalam memperjuangkan akses pendidikan bagi anak-anak perempuan," imbuh Retno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno mengakui hasil perjuangan Indonesia dalam hal ini belum terlihat sepenuhnya. Namun, dia menegaskan terus melakukan komunikasi dengan Taliban perihal masalah pendidikan untuk anak perempuan di Afghanistan.
"Memang hasilnya belum begitu dapat dilihat, tapi saya pribadi terus melakukan komunikasi dengan Taliban," kata Retno.
Sebelum ke New York, Retno mengungkapkan dirinya masih berkomunikasi dengan pihak Taliban dalam rangka memperjuangkan akses pendidikan ini.
"Bahkan sebum saya berangkat ke New York saya kembali lagi melakukan komunikasi dengan menlu dari pihak Taliban dan kemudian saya bicara lagi masalah edukasi terhadap anak-anak perempuan ini," ujarnya.
Menlu Retno terbang ke New York dalam rangka mengikuti rangkaian High Level Week (HLW) Sidang Umum PBB yang berlangsung dari 20 hingga 26 September 2022. Sebelum HLW Sidang Umum PBB 2022, Menlu Retno melakukan sejumlah pertemuan bilateral.
Sebelum dengan Griffiths, Retno melakukan pertemuan dengan Antonio Guterres di Markas PBB, Minggu (18/9) waktu AS kemarin dan juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Belanda Wopke Hoekstra.
(gbr/eva)