Litbang Kompas merilis hasil survei terkait kualitas demokrasi di Indonesia. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa 37,7% responden menilai demokrasi Indonesia kian buruk.
Survei ini mewawancarai 504 responden dari 34 provinsi. Survei dilakukan dengan wawancara melalui telepon dan sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai dengan proporsi jumlah penduduk tiap provinsi. Pengumpulan pendapat dilakukan pada 6-9 September 2022.
Metode ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih di angka 4,37 persen dalam penarikan sampel acak sederhana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak juga video 'Pesan Jokowi untuk PAN: Perkokoh Demokrasi di Pemilu 2024':
Sejumlah pertanyaan terkait kualitas demokrasi disodorkan kepada para responden. Berikut ini hasilnya:
Baca halaman selanjutnya.
Dibanding tahun lalu, baik atau burukkah kualitas demokrasi di Indonesia saat ini?
20,3% semakin baik
23,2% sama baiknya
13,9% sama buruknya
37,7% semakin buruk
4,9% tidak tahu
Apa yang akan Anda lakukan saat situasi tidak baik (kenaikan harga, jalan rusak, dsb)?
10,3% demonstrasi
17,2% berpendapat di media sosial
18,6% mengeluh pada orang yang senasib
25,6% menyampaikan langsung ke pemangku kebijakan
26,6% diam saja
0,7% tidak tahu
Yakin atau tidak yakinkah Anda kualitas demokrasi akan membaik?
2,8% sangat tidak yakin
25,9% tidak yakin
57,7% yakin
10,6% sangat yakin
3% tidak tahu
Dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, baik atau burukkah kualitas demokrasi di Indonesia?
14,8% tidak tahu
24% lebih buruk
8,5% sama buruknya
19,3% sama baiknya
33,4% lebih baik
Apa yang menjadi pendukung jalannya demokrasi di Indonesia?
8,3% tidak tahu
0,2% lainnya
5,6% kebebasan mendirikan partai politik
18,4% kebebasan melakukan demonstrasi
30,4% masyarakat sipil yang kuat
37,1% pemilihan umum/pemilihan langsung
Apa yang menjadi penghambat demokrasi di Indonesia?
0,5% lainnya
7% pelanggaran HAM
21,5% perlakuan tidak sama di depan hukum
21,8% keterpurukan ekonomi
43,2% korupsi
6% tidak tahu