Menko Polhukam Mahfud Md berbicara mengenai kondisi demokrasi Indonesia yang disebut dalam keadaan tidak baik-baik saja. Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali tak sependapat dengan Mahfud.
"Kita belum merasakan itu (demokrasi tidak baik-baik saja). Sebagai partai politik, sampai hari ini tentunya yang menjadi salah satu pilar untuk menguatkan demokrasi itu, kita masih berasa nyaman-nyaman saja, on track. Ini bukan hal yang dikerjakan sekali atau dalam satu dua tahun, penguatan demokrasi harus dilakukan terus," kata Ali kepada wartawan, Minggu (18/9/2022).
Ali merasa sampai saat ini belum ada tekanan apapun menyangkut demokrasi. Dia lalu mempertanyakan dasar pandangan Mahfud yang menyebut demokrasi sedang tidak baik-baik saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sampai hari ini kita belum merasakan tekanan, apapun namanya bisa merusak sistem demokrasi kita. Pak Mahfud sebagai Menko Polhukam melihat dari sisi mana?" ujarnya.
Ali mengatakan Mahfud selaku Menko Polhukam memiliki peran untuk mengolah institusi negara hingga penegak hukum dalam mengawal demokasi. Hal itu perlu dilakukan apabila ada kebijakan pemerintah yang mengancam demokrasi.
"Kalau pak Mahfud melihat bahwa ada kebijakan pemerintah yang kemudian bisa mengancam demokrasai, maka jadi tugas Pak Mahfud untuk mengokestra institusi negara, penegak hukum, untuk kemudian menjaga proses demokrasi itu berjalan lancar," tuturnya.
Menurut Ali, demokrasi bisa rusak jika pemerintah terlibat dalam menggunakan instrumen hukum untuk melakukan kriminalisasi. Untuk itu kata Ali, pemerintah harus benar-benar menjaga instrumen hukum yang telah dibangun.
"Demokrasi menjadi rusak kalau pemerintah terlibat, atau kemudian menggunakan instrumen hukum untuk melakukan kriminalisasi," ucapnya.
"Pemerintah harus menjaga sistem kenegaraan yang sudah dibangun selama ini untuk berada di posisi tegak. Pemerintah tidak pada menyokong kepentingan tertentu sehingga masyarakat terayomi. Kalau tidak itu nsnti merusak proses demokrasi saat ini," lanjutnya.
Lihat juga video 'NasDem Tepis Ada 'Invisible Hand' yang Coba Jegal Anies Nyapres':
Mahfud Bicara Demokrasi Sedang Tidak Baik-baik Saja
Sebelumnya Mahfud berbicara mengenai kondisi demokrasi di Indonesia. Mahfud menyebut demokrasi di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Hal itu disampaikan Mahfud saat menghadiri acara puncak HUT ke 56 KAHMI di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu (17/9) malam. Mahfud mulanya mempertanyakan keadaan demokrasi saat ini.
"Bagaimana keadaan demokrasi kita sekarang? Demokrasi kita sekarang tidak sehat, tak sedang baik-baik saja," kata Mahfud seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Minggu (18/9/2022).
Mahfud kemudian menyinggung pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mengatakan bahwa untuk maju sebagai calon kepala daerah tak sekadar butuh modal pintar, tapi butuh uang yang fantastis. Bila tak punya uang, katanya, sulit untuk terpilih.
"Kata Pak Bahlil tadi coba kamu pintar tapi enggak punya uang, enggak bisa kepilih. Itu kata pak Bahlil tadi," ujarnya.