Kapolri Minta Jajaran Raih Kepercayaan Publik
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan arahan kepada seluruh jajarannya dari tingkat Mabes Polri hingga Polda. Kapolri meminta jajarannya menghindari pelanggaran dan kembali meraih kepercayaan publik.
Arahan ini diberikan Sigit melalui video conference kepada seluruh jajaran se-Indonesia, Kamis (18/8/2022). Sigit menginstruksikan seluruh jajaran untuk kembali meraih kepercayaan publik terhadap institusi Polri yang belakangan ini menurun terutama setelah munculnya peristiwa penembakan di kediaman Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri dan ini menjadi pertaruhan kita bersama. Oleh karena itu, hal ini yang tentunya menjadi catatan penting dan saya minta untuk betul-betul bisa ditindaklanjuti," kata Sigit.
Sigit menyebutkan sebelum adanya peristiwa penembakan, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri pada Desember-Juli meningkat berdasarkan hasil beberapa lembaga survei, terutama dengan adanya rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara 2022 yang diisi dengan berbagai macam kegiatan positif. Namun, setelah ada peristiwa penembakan di Duren Tiga, Sigit menyebut tren positif soal kepercayaan publik tersebut langsung mengalami penurunan.
Di sisi lain, kepercayaan publik kepada Polri kembali meningkat setelah adanya komitmen pengusutan perkara diusut tuntas serta pembentukan tim khusus, penonaktifan beberapa anggota dari jabatan sebelumnya, mengusut dugaan pelanggaran kode etik, hingga menetapkan tersangka. Sigit lantas memastikan pihaknya akan terus mengusut tuntas kasus penembakan tersebut tanpa ada yang ditutup-tutupi.
"Tentunya masih ada beberapa kegiatan yang saat ini sedang kita laksanakan terkait dengan kasus tersebut dan ini adalah pertaruhan Institusi Polri, pertaruhan marwah kita sehingga harapan kita angka 78 itu minimal sama atau naik karena sesuai dengan arahan Bapak Presiden, tidak akan ada yang ditutup-tutupi, semua kita buka sesuai fakta, ungkap kebenaran apa adanya, jadi itu yang menjadi pegangan kita," ujar Sigit.
(yld/zak)