Anggota Komisi B DPRD DKI itu mengatakan TGUPP sudah ada sejak era Jokowi. Dia mengatakan TGUPP serupa dengan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan pengendalian Pembangunan (UKP4) yang mengawasi kinerja kementerian.
"Jadi fungsi TGUPP sangat penting untuk membantu Gubernur sebagaimana UKP4 membantu Presiden," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai Anies tidak bisa bekerja sendiri layaknya Superman. Menurutnya, perlu ada tim yang membantu mengawasi eksekusi program serta mencari solusi masalah perkotaan.
"Gubernur kan cuma satu orang. Kita tidak bisa berharap satu orang Gubernur bisa jadi 'Superman' yang bisa mengawasi dan mencari solusi masalah untuk pembangunan suatu kota yang kompleks seperti Jakarta," ujarnya.
TGUPP Bakal Bubar Saat Jabatan Anies Berakhir
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi berharap TGUPP bubar saat masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI berakhir. Anggota TGUPP Tatak Ujiyati mengatakan masa kerja TGUPP memang mengikuti masa jabatan Anies.
"TGUPP bubar setelah Anies purnatugas? Not a big deal. Semua juga tahu yang namanya tim gubernur, ya durasinya mengikuti jabatan politik gubernur," kata Tatak melalui akun Twitternya seperti dilihat Kamis (15/9). Tatak telah mengizinkan cuitannya dikutip.
Dia mengatakan Pj Gubernur DKI Jakarta ataupun Gubernur DKI Jakarta baru nantinya memiliki cara kerja sendiri. Dia mengatakan apakah gubernur pengganti Anies akan membentuk lagi TGUPP atau tidak bukan suatu hal yang perlu dipermasalahkan.
"Gubernur baru pasti punya ways of working sendiri, apakah bakal punya tim, apakah namanya TGUPP atau bukan. Bukan hal penting untuk diributkan," ucapnya.
Tatak juga menepis anggapan bahwa TGUPP membuat kacau. Dia mengatakan tudingan TGUPP membuat kacau pembangunan di Jakarta dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi tidak berdasarkan fakta.
"TGUPP membuat kacau? Kalau itu sih pendapat subjektif saja yang tidak didasari fakta. Tak perlu ditanggapi serius. Toh faktanya, alih-alih kacau pembangunan Jakarta, justru makin pesat. Janji-janji Anies sebagian besar terpenuhi hanya dalam 1 periode kepemimpinan di Jakarta," katanya.
(taa/haf)