Suciwati Nilai Pembentukan Tim Ad Hoc Kasus Munir Terlambat, tapi...

Suciwati Nilai Pembentukan Tim Ad Hoc Kasus Munir Terlambat, tapi...

Silvia Ng - detikNews
Rabu, 14 Sep 2022 22:02 WIB
Istri Munir Said Thalib, Suciwati.
Suciwati (Silvia Ng/detikcom)
Jakarta -

Istri aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati, menilai pembentukan tim ad hoc oleh Komnas HAM terkait kasus Munir merupakan hal yang sangat terlambat. Kendati demikian, dia mengatakan penetapan kasus Munir sebagai pelanggaran HAM berat merupakan hal yang tepat apabila Komnas HAM ingin mewarisi hal baik soal HAM.

"Ini (pembentukan tim ad hoc) sebuah langkah yang sangat terlambat ya," kata Suci kepada wartawan di Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2022).

"Tapi kita mau bilang bahwa kalo memang mau mewarisi hal baik soal hak asasi manusia, penegakan hukum, dan hak asasi manusia, ya ini saatnya," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih, Komnas HAM menetapkan tanggal 7 September sebagai hari perlindungan pembela HAM Indonesia. Untuk itu, Suciwati mendorong agar pihak terkait dapat segera memutuskan kasus Munir sebagai pelanggaran HAM berat.

"Apalagi mereka melakukan peringatan tanggal 7 September sebagai hari pejuang HAM dan ini saatnya mungkin mereka segera menetapkan kasus ini sebagai kasus pelanggaran HAM berat, mungkin itu legasi yang saya pikir harus didorong dengan keras oleh mereka gitu, diputuskan segera," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya diketahui, Komnas HAM resmi membentuk tim ad hoc untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat di kasus kematian aktivis Munir Said Thalib. Ketua Komnas HAM Taufan Damanik dan Komisioner Sandrayati Moniaga menjadi anggota tim ad hoc tersebut.

"Telah membentuk tim ad hoc penyelidikan pelanggaran HAM yang berat untuk peristiwa pembunuhan Munir Said Thalib dengan menunjuk dua orang Komisioner mewakili internal Komnas HAM, yaitu saya sendiri Ahmad Taufan Damanik dan ibu Sandrayati Moniaga," kata Ketua Komnas HAM Taufan Damanik dalam konferensi pers di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/9).

(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads