.webp)
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengingatkan pentingnya konsep pembangunan pentahelix terutama kolaborasi perguruan tinggi dan pemerintah daerah. Ia mengungkap hal ini sudah dilakukan oleh Kabupaten Serang dan akan diperluas melibatkan banyak perguruan tinggi.
"Dalam menjalankan proses pembangunan, Pemerintah Kabupaten Serang tidak bisa bekerja sendiri, maka yang kita jalankan konsep pentahelix," kata Tatu dalam keterangan tertulis, Selasa (13/9/2022).
Dalam keynote speechnya di Lokakarya UI Green Metric wilayah Indonesia Bagian Barat, Tatu menjelaskan pembangunan konsep pentahelix merupakan kolaborasi yang melibatkan berbagai stakeholder. Mulai dari unsur pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan pakar, serta unsur media.
"Dalam konsep pentahelix, tentu Pemkab Serang mengharapkan keterlibatan akademisi dan pakar, dalam hal ini perguruan tinggi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tatu memaparkan saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi. Yakni, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Untirta, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, Universitas Primagraha, dan berbagai perguruan tinggi lainnya.
Menurutnya, perguruan tinggi berperan dalam menjalankan proses berkelanjutan. Baik itu sebagai center for excellence, pengembangan studi kebijakan, penyusunan landasan regulasi, serta monitoring evaluasi program.
"Sebagai wujud kolaborasi pentahelix, Pemkab Serang telah bekerja sama dengan berbagai universitas dalam berbagai penelitian dan pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.
Dalam lokakarya yang berlangsung di Universitas Sultang Ageng Tirtayasa, Tatu turut menyampaikan sejumlah program Pemkab Serang dalam menjalankan kebijakan ramah lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Mulai dari program pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lingkungan. Serta fokus pada peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).
"Untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, Pemkab Serang dituntut untuk dapat mengoptimalkan segenap potensi dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Saya berharap, lokakarya ini dapat menghasilkan terobosan yang bisa menjadi masukan untuk pemerintah daerah," jelasnya.
Sementara itu, Rektor Untirta Profesor Fatah Sulaiman mengungkapkan lokakarya ini melibatkan unsur pimpinan perguruan tinggi negeri di wilayah barat. Ia merinci sebanyak 37 perguruan tinggi negeri ditambah dengan pengelola perangkingan UI world ranking green metric turut serta dalam kegiatan ini.
"Alhamdulillah, Pemerintah Kabupaten Serang bisa sejalan dengan apa yang direncanakan oleh kampus, yang tadi hadir kaitannya dengan konsep pembangunan berkelanjutan," tutur Fatah.
Ketua UI Green Metric World University Rankings, Profesor Riri Fitri Sari pun mengapresiasi Untirta dan Pemkab Serang yang sudah menjadi host pertemuan 'UI Green Metric World University Ranking Net' untuk Indonesia bagian barat. Ia mengatakan lokakarya serupa dijalankan di 81 negara atau 960 universitas seluruh dunia.
"Tapi semua formatnya saling berbagi, kolaborasi dalam rangka konsep pembangunan berkelanjutan," pungkasnya.
Sebagai informasi, UI GreenMetric adalah salah satu program dari Universitas Indonesia yang berkomitmen terhadap penghijauan dan konsep pembangunan keberlanjutan. UI Green Metric World University Ranking sendiri merupakan pemeringkatan universitas dalam implementasi kampus yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Adapun pemeringkatan ini telah diterapkan sejak 2010. Pada 2021, sebanyak 956 universitas dari 79 negara di seluruh dunia ikut berpartisipasi.
(akd/ega)
