Pangdam Cenderawasih Respons soal Tudingan TNI Seperti Gerombolan

Pangdam Cenderawasih Respons soal Tudingan TNI Seperti Gerombolan

Herianto Batubara - detikNews
Selasa, 13 Sep 2022 14:00 WIB
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa (dok Kodam XVII/Cenderawasih)
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa (dok Kodam XVII/Cenderawasih)
Jakarta -

Sejumlah prajurit TNI protes atas pernyataan anggota DPR Komisi I Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan ormas. Video protes mereka beredar di media sosial (medsos).

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa turut memberi respons terkait polemik tersebut. Dia menyatakan bertanggung jawab atas kondisi moril dan keadaan prajurit yang berada di bawah tanggung jawabnya, khususnya prajurit TNI AD yang berada di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih.

"Saya sampaikan kepada prajurit saya, terkait adanya komentar bahwa prajurit TNI adalah gerombolan ormas. Bahwasanya prajurit Kodam sejatinya punya satu komando, yaitu asas komando dalam operasi penggunaan kekuatan, kita loyal pada Bapak Panglima TNI," tegas Mayjen Saleh seperti dilihat di situs Kodam Cenderawasih, Selasa (13/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikannya di Lapangan Denzipur 10/KYD, Waena, Abepura, Jayapura, Senin (12/9). Dia mengatakan prajurit TNI AD juga loyal terhadap Kepala Staf AD (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

"Dan pada pembinaan kekuatan kita loyal kepada Bapak KSAD dan ini tidak ada masalah. Moril pasukan tetap terjaga, soliditas kuat, kita punya kekuatan yang kuat, apalagi prajurit Kodam XVII/Cenderawasih ini dalam tugas sehari-hari melaksanakan kedua tugas ini, yaitu penggunaan kekuatan dan pembinaan kekuatan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan prajurit TNI sangat mengedepankan asas kesatuan komando. Dia menegaskan TNI solid dan bekerja untuk menjaga kesatuan bangsa.

"Saya selaku Pangdam XVII/Cenderawasih bertanggung jawab terhadap soliditas prajurit-prajurit yang ada di bawah saya. Oleh karena itu berkaitan dengan statement-statement berkaitan pembinaan moril prajurit, saya sangat menyayangkan. Karena TNI lahir dari rakyat dan sejarah perjuangan yang tidak mudah. Negara lahir dan terbentuk, itu juga lahirnya TNI," jelas dia.

"TNI adalah organisasi yang menjiwai dan dijiwai kerakyatan, tidak ada satu pun negara di dunia yang TNI atau militernya itu bersifat gerombolan itu tidak ada. Yang ada TNI adalah sebagai alat dan pemersatu bangsa. Itu perlu diingat, TNI sebagai alat pertahanan negara dan alat pemersatu bangsa, itulah kelebihan TNI khususnya TNI AD," tambahnya.

Diketahui, ucapan Effendi Simbolon memicu polemik di kalangan prajurit TNI. Video sejumlah prajurit TNI protes atas ucapan Effendi yang menyebut TNI seperti gerombolan beredar di medsos.

Lihat juga video 'Tampilan Akun Twitter Resmi TNI AD yang Diretas':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pernyataan Effendi disampaikan saat rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada 5 September 2022. Effendi menyoroti KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang tidak hadir dalam rapat dan menyampaikan ada isu disharmoni di tubuh TNI.

Effendi mulanya meminta rapat Komisi I DPR saat itu digelar terbuka, termasuk soal isu-isu aktual. Effendi menyebut isu-isu terkait TNI yang diterimanya harus diluruskan. Effendi kemudian menyebut TNI seperti gerombolan.

"Tapi ada apa di TNI ini perlu, gitu. Kalau perlu, setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam, ya, kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, kepala staf, untuk membahas, kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan," kata Effendi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads