Prajurit Protes Effendi Simbolon soal 'Gerombolan', TNI AD Minta Tahan Diri

Prajurit Protes Effendi Simbolon soal 'Gerombolan', TNI AD Minta Tahan Diri

Audrey Santoso, Jabbar Ramdhani - detikNews
Selasa, 13 Sep 2022 12:32 WIB
Personel gabungan TNI-Polri hadiri apel Operasi Lilin Jaya di Kemayoran. Apel itu digelar untuk menjaga keamanan di Jakarta Utara jelang Natal dan tahun baru.
Ilustrasi prajurit TNI (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Video sejumlah prajurit TNI protes atas ucapan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon beredar di media sosial (medsos). Mereka bereaksi karena Effendi menyebut TNI seperti gerombolan.

Dari video yang beredar, para prajurit tersebut menyatakan TNI tetap solid. Mereka meminta Effendi Simbolon menyampaikan permintaan maaf dan memberikan klarifikasi atas ucapan tersebut.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari menyatakan pernyataan para prajurit tersebut dibuat bukan berdasarkan instruksi TNI AD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini siapapun bisa menyampaikan dan mengakses apapun melalui medsos," kata Brigjen Hamim kepada wartawan, Selasa (13/9/2022).

"Tetapi saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, sikap tersebut muncul karena reaksi spontan atas pernyataan Effendi Simbolon.

"Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan," katanya.

TNI AD tetap mengimbau para prajurit untuk mengendalikan diri sehingga tidak melakukan perbuatan melanggar hukum.

"Itu sudah pasti (TNI AD beri imbauan)," ucapnya.

Diketahui, ucapan Effendi Simbolon memicu polemik di kalangan prajurit TNI. Video sejumlah prajurit TNI protes atas ucapan Effendi yang menyebut TNI seperti gerombolan beredar di medsos.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Eks KaBAIS soal Disharmonisasi Panglima-KSAD: Politik dan TNI Beda':

[Gambas:Video 20detik]



Salah satunya video yang diunggah politikus PDIP Ruhut Sitompul di akun Twitternya, @ruhutsitompul. Ruhut mengunggah video dari akun Twitter lainnya.

Dalam video terlihat ada sejumlah anggota TNI berbaris. Mereka mempertanyakan apa maksud omongan Effendi Simbolon dan menuntut klarifikasi.

"Hai, Effendi Simbolon, apa maksud Saudara mengatakan TNI seperti gerombolan lebih-lebih dari ormas. Kami tidak terima. Jangan adu domba TNI. TNI tetap solid. Kami tunggu klarifikasi Anda. Bravo, TNI," ujar para anggota TNI itu dalam video.

Ruhut meminta Effendi segera meminta maaf karena keluarga besar TNI marah atas ucapan Effendi. Dia mengaku tak masalah jika Effendi melontarkan kritik, namun dia tak terima jika Effendi menghina TNI.

"Cepatlah kau minta maaf, jangan sombong, di atas langit masih ada langit. Keluarga besar TNI semua marah, merdeka," tulis Ruhut seperti dilihat detikcom, Selasa (13/9).

Pernyataan Effendi disampaikan saat rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada 5 September 2022. Effendi menyoroti KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang tidak hadir dalam rapat dan menyampaikan ada isu disharmoni di tubuh TNI.

Effendi mulanya meminta rapat Komisi I DPR saat itu digelar terbuka, termasuk soal isu-isu aktual. Effendi menyebut isu-isu terkait TNI yang diterimanya harus diluruskan. Effendi kemudian menyebut TNI seperti gerombolan.

"Tapi ada apa di TNI ini perlu, gitu. Kalau perlu, setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam, ya, kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, kepala staf, untuk membahas, kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan," kata Effendi.

Halaman 2 dari 2
(jbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads