Aksi 1209 menolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat sempat ricuh. Kericuhan pecah diduga karena kesalahpahaman.
Demo di Patung Kuda terdiri atas beberapa kelompok massa. Pertama, ada massa buruh yang menyuarakan tuntutan penolakan harga BBM naik. Massa buruh telah membubarkan diri lebih dulu.
Adapun massa yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR). Massa datang sambil berselawat. Mobil komando massa GNPR terparkir di kawasan Patung Kuda yang mengarah ke Jalan Merdeka Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah orasi massa GNPR, kemudian datang kelompok lain dengan mobil komando dari arah Jalan Merdeka Barat. Polisi menyebut massa yang datang itu tidak menyampaikan pemberitahuan aksi di Patung Kuda.
Kelompok Lain Sempat Dikejar Massa
Massa yang belum diketahui itu kemudian dihalau massa. Ada aksi lempar botol ke arah mobil komando yang dihalau massa tersebut.
Kemudian terjadi juga gaduh di air mancur Patung Kuda. Terlihat seorang massa aksi yang menceburkan diri ke kolam air mancur. Massa aksi lainnya menyoraki pendemo yang melarikan diri itu.
Polisi di lokasi aksi sempat melerai kericuhan tersebut. Polisi mengizinkan aksi di kawasan Patung Kuda dengan damai.
Penjelasan Polisi Ricuh di Patung Kuda
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menduga kehadiran kelompok yang belum diketahui itu dianggap mengganggu oleh kelompok PA 212. Polisi juga belum mengetahui massa yang terlibat kericuhan tersebut.
"Kalau pantauan kami ada miskom. Karena tadi di satu ruas jalan yang lain, tepatnya di Merdeka Barat ada satu aliansi lagi yang menyampaikan pendapatnya di muka umum. Namun sepertinya dianggap mengganggu oleh kelompok yang di sebelahnya, kelompok PA 212 sehingga ada ketersinggungan," kata Komarudin kepada wartawan di lokasi, Senin (12/9/2022).
Menurutnya, kelompok yang baru tiba itu tidak memberikan pemberitahuan aksi di kawasan Patung Kuda. Polisi kemudian memisahkan dua kelompok massa di kawasan Patung Kuda.
"Saat ini sedang kita coba deteksi. Termasuk kelompoknya kita pisahkan, sehingga silakan saja menyampaikan aspirasi. Namun tentunya saling menghormati, itu saja," ujarnya.
Simak juga Video: Demo Tolak BBM Naik di Asahan: HMI Naiki Truk, Bawa Spanduk 'Jokowi Gagal'
PA 212 Sebut Ada Provokator
Sekretaris Majelis Syuro PA 212 Slamet Maarif menyebut ada provokator yang menyebabkan kericuhan.
"Provokator kecil itu, sudah bisa diatasi," kata Slamet saat dimintai konfirmasi.
Slamet menduga massa tersebut merupakan penyusup. Dia menuturkan massa di luar kelompok PA 212 sudah pulang.
"Patut diduga penyusup, sudah pulang dia," paparnya.
Sementara itu, di aksi 1209, menantu Habib Rizieq Shihab, Habib Muhammad bin Husein Alatas, turut menyampaikan protesnya terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Husein Alatas mengancam tetap di lokasi demo apabila perwakilan dari pihak Istana Negara tidak datang menemui mereka.
"Kita begini sampai pihak Istana datang betul, kalau nggak datang siap nginep?" teriaknya yang disambut oleh massa aksi lainnya.
Husein Alatas menyebut kenaikan harga BBM menyebabkan rakyat sengsara. Menurutnya, semua harga barang juga ikut naik dan lagi-lagi masyarakat yang terkena imbasnya.
"Karena yang sengsara dengan kenaikan BBM adalah rakyat, betul? Harga bahan semua naik yang menjadi korban adalah rakyat betul?" katanya.