Fokus Perairan Rawan, TNI AL Intens Patroli di Perbatasan Laut China Selatan

Fokus Perairan Rawan, TNI AL Intens Patroli di Perbatasan Laut China Selatan

Wildan Noviansah - detikNews
Senin, 12 Sep 2022 16:41 WIB
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono
Foto: Wildan/detikcom
Jakarta -

TNI Angkatan Laut (AL) bicara mengenai fokus matranya mengamankan perbatasan laut yang rawan. Karena itu, TNI AL pun intens melakukan patroli laut, salah satunya di perbatasan Laut China Selatan.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mulanya menyampaikan harapan TNI AL di HUT ke-77-nya. Yudo mengaku ingin TNI AL selaras dengan motonya selama ini, Jalesveva Jayamahe atau Justru di Laut Kita Jaya.

"Yang akan kita capai adalah Angkatan Laut yang Jalesveva Jayamahe tadi. Beliau (Andika) sampaikan kemarin dengan anggaran yang ada tentunya kita sesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis yang ada. Bahwa kita sebagai negara yang bebas aktif kita harus bisa mengukur kemampuan kita untuk apa. Karena bebas aktif, bukan negara invator yang bisa menginvasi ke negara lain. Kita lebih menonjolkan fungsi pertahanan dan keamanan di dalam bukan untuk menginvasi negara lain," kata Yudo, di Jakarta Utara, Senin (12/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudo lantas berbicara soal fokus pengamanan TNI AL yang dilakukan saat kondisi damai seperti sekarang. AL, kata dia, saat ini fokus pengamanan pada perbatasan laut Indonesia yang biasanya banyak terjadi kegiatan ilegal.

"Apa yang kurang kita sesuaikan dengan apa yang kita fokuskan dalam kegiatan operasi dan Latihan AL pada kondisi damai saat ini, kita fokuskan pada daerah-daerah perbatasan laut khususnya. Yang lalu sering saya sampaikan kerawanan yang paling tinggi di laut di masa damai adalah perbatasan laut. Karena di situ banyak kegiatan ilegal," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, perbatasan Laut China Selatan disebut Yudo menjadi salah satu fokus pengamanan TNI AL. Yudho mengatakan prajuritnya intens melakukan patroli di perbatasan rawan konflik tersebut.

"Kemudian daerah rawan lainnya yang sudah menjadi rahasia kita semuanya, adalah perbatasan di laut China Selatan. Itu harus kita fokuskan, kita laksanakan patroli secara terus-menerus secara intens menggunakan KRI maupun pesawat kita," pungkas Yudo.

(mae/mae)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads