Sahroni Dukung Kapolri: Ini Bukan Zaman Polisi Hebat karena Backing!

Sahroni Dukung Kapolri: Ini Bukan Zaman Polisi Hebat karena Backing!

Gibran Maulana - detikNews
Senin, 12 Sep 2022 14:17 WIB
Gaya Sederhana Ahmad Sahroni yang Suka Makan Nasi Bungkus
Pimpinan Komisi III DPR Ahmad Sahroni (Instagram).
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmennya langsung mencopot anggota Polri yang terbukti melanggar peraturan. Pimpinan Komisi III DPR Fraksi NasDem Ahmad Sahroni mendukung Kapolri dan menyinggung isu polisi hebat karena backing.

"Ini adalah komitmen yang sangat baik, karena ketegasan ini akan mewujudkan polisi yang berintegritas di lapangan. Jadi semua anggota Polri harus menjadikan komitmen tadi sebagai pedoman untuk terus melayani masyarakat seadil-adilnya tanpa pandang bulu," ujar Sahroni dalam keterangannya, Senin (12/9/2022).

Sahroni meminta kepolisian bertindak profesional juga kepada jajaran sendiri, tak hanya masyarakat. Sahroni menyebut bukan lagi zamannya polisi hebat karena backing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komitmen profesionalisme ini juga harus berlaku ke dalam, di mana sudah bukan zamannya polisi hebat karena adanya backing. Saat ini yang dilihat adalah profesionalisme dalam bekerja. Karena banyak polisi yang bagus dan hebat, tapi terhambat kariernya karena tidak punya backing," katanya.

Sahroni meminta perhatian khusus kepolisian atas dugaan kesewenang-wenangan penangkapan seorang anggota DPRD di Langkat, Sumatera Utara, oleh Polres Langkat.

ADVERTISEMENT

"Contoh di depan mata adalah Kapolres Langkat di Sumatera Utara yang diduga menangkap dengan sewenang-wenang anggota DPRD yang sedang bekerja di dapilnya. Ini harus diusut dan diselesaikan demi membersihkan nama institusi Polri seperti komitmen Pak Kapolri tadi," ujar Sahroni.

Sebelumnya, Kapolri meminta seluruh jajaran menghindari pelanggaran, khususnya yang mencederai keadilan masyarakat. Jenderal Sigit menegaskan akan mencopot langsung anggota Polri yang melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut.

Demi meminimalisir terjadinya pelanggaran, Sigit meminta atasan dan bawahan sama-sama saling mengingatkan. Dia meminta atasan menegur bawahan jika salah, dan juga sebaliknya.

"Ikan busuk tentunya mulai dari kepala, mari kita saling mengingatkan. Atasan mengingatkan anak buah, anak buah juga sama menyampaikan 'komandan sepertinya ini salah' dan itu sah-sah saja. Jangan biasakan rekan-rekan pada saat menerima sesuatu yang mungkin tidak pas, terus rekan-rekan tidak berani untuk menyampaikan pendapat rekan-rekan, karena ini untuk kebaikan institusi," katanya.

Kapolri mengingatkan, jika ada anggota yang melanggar, akan ditindak. Hal ini, kata dia, dilakukan atas dasar sayang dengan kepada Polri.

"Saya harus mencopot, saya harus menindak terhadap rekan-rekan yang melakukan pelanggaran-pelanggaran, dan ini terus saya ulang-ulang, karena saya sayang dengan 430 ribu polisi yang telah bekerja dengan baik, dan 30 ribu PNS yang juga bekerja dengan baik," ucapnya.

(gbr/fjp)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads