Peran Istri di Balik Bripka Ricky Balik Arah dari Skenario Sambo

Peran Istri di Balik Bripka Ricky Balik Arah dari Skenario Sambo

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 09 Sep 2022 22:32 WIB
Foto: Bripka Ricky Rizal dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua (YouTube Polri TV Radio)
Bripka Ricky Rizal dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua (YouTube Polri TV Radio)
Jakarta -

Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR kini berbalik arah dan tidak lagi mengikuti skenario Ferdy Sambo terkait penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Langkah ini diambil Bripka Ricky setelah bertemu dengan istri.

Hal ini diungkap oleh pengacara Bripka Ricky, Erman Umar. Erman menyebut Bripka Ricky sempat menangis usai istri dan adiknya memintanya untuk berbicara jujur mengenai kasus Brigadir J.

Erman menyebutkan istri Bripka Ricky meminta untuk berbicara benar dan mengingatkan Bripka Ricky dengan ayah dan anaknya. Menurut Erman, sejak saat itulah Bripka Ricky mulai terbuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi sebelumnya, setelah istri dan adiknya menyampaikan terbuka bicara benar. Kalau kamu tidak bicara benar nama baik bapak kamu yang juga polisi (terkena imbas). Ingat anak kamu, bagaimanapun anak kamu akan melihat, mau apa pembunuh atau apa. Itu dia mulai nangis, mulai itu sudah terbuka," kata Erman di Mabes Polri, Kamis (8/9/2022).

Erman mengatakan, saat awal mula kasus mencuat, kliennya terbawa skenario yang dibuat Ferdy Sambo soal kematian Brigadir J. Di mana disebutkan saat itu kematian Brigadir J setelah baku tembak dengan Bharada E.

ADVERTISEMENT

"Yang pertama kan memang terbawa skenario (baku tembak Brigadir J dan Bharada E)," ujarnya.

Namun Erman memastikan kliennya kini telah mencabut pernyataan tersebut dan membantah versi Ferdy Sambo.

Rangkaian peristiwa sebenarnya baru diungkapkan setelah tim penyidik mendatangkan keluarga Bripka RR dan meminta mantan ajudan Irjen Ferdy Sambo itu untuk mengatakan kejadian yang sebenarnya.

"Dia berbalik arah itu setelah mungkin Richard (Bharada E) buka dan dia juga didatangi adik kandung sama istri agar minta bicara benar," jelasnya.

Simak halaman selanjutnya.

Sempat Ingin Jadi Justice Collaborator

Erman juga menyebut Bripka Ricky Rizal sempat mau mengajukan diri jadi justice collaborator di kasus pembunuhan Brigadir J.

"Awalnya, awalnya dia mau (jadi justice collaborator)," kata Erman (8/9).

Erman mengatakan menjadi JC merupakan keinginan Bripka Ricky Rizal sendiri. Namun hal tersebut batal karena Bripka Ricky tidak memiliki akses untuk mencari tahu soal JC.

Selain itu, posisi Bripka Ricky sejak awal sudah tidak jelas, salah satunya tidak memiliki lawyer. Erman juga mengatakan Bripka Ricky takut terhadap Ferdy Sambo dan memilih mengikuti skenario yang dibuat.

"Oh karena ini dia merasa nggak punya akses, dia nggak bisa keluarganya. Bukan (ancaman Ferdy Sambo), dia takut," kata dia.

"Karena pada saat awal-awal itu nggak ada persiapan. Surat penahanan belum, lawyer-nya siapa nggak jelas. Ada yang memberi tahu lawyer tapi nggak bisa komunikasi, kalau ditanya nggak jelas," imbuhnya.

Simak halaman selanjutnya.

RR Tolak Halus Perintah Ferdy Sambo untuk Tembak Yosua

Sebelumnya, Bripka RR juga mengaku sempat diminta Irjen Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir Yosua. Mendengar perintah itu, Bripka RR menolak halus dengan mengatakan tak berani dan tak kuat mental.

Pertanyaan berani-tidak tembak Brigadir Yosua dilontarkan Ferdy Sambo di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel). Hal itu diungkapkan pengacara Erman Umar atas kesaksian kliennya, Bripka RR. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (8/7).

"Bapak FS bertanya 'berani tidak tembak Yosua?'. Kemudian saya jawab 'saya tidak berani, Pak. Karena saya tidak kuat mentalnya'," kata Erman menirukan pengakuan Bripka Ricky.

Halaman 2 dari 3
(dwia/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads