Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menjadi pembicara dalam seminar internasional, Indonesia Tuberculosis International Meeting tahun 2022. Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan pentingnya kolaborasi sektoral seluruh pemangku kepentingan dalam penanganan TBC.
"Ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk menyelesaikan permasalahan TBC," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (9/9/2022).
Diketahui, Arief menjadi pembicara dalam kegiatan yang memasuki tahun ke 4 tersebut karena upaya pemerintah Kota Tangerang dalam penanganan TBC yang juga melibatkan peran serta dari seluruh masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun upaya yang dilakukan antara lain pemenuhan fasilitas layanan pengobatan, skrining TBC di 37 Puskesmas dan 34 RS, pembentukan 1.000 kader TBC, termasuk melibatkan komunitas sekolah melalui gerakan RANSEL TBC.
Dalam ajang yang dihadiri perwakilan WHO, USAID, serta beberapa organisasi kesehatan dan internasional ini Arief menegaskan pola kerja sama dan keterlibatan semua pihak bisa dilakukan dalam penanganan TBC.
"Semua pihak terlibat, para kader, orang tua. Melalui program RANSEL kita menjadikan anak-anak sekolah sebagai duta besar penanganan TBC di sekolah," terangnya.
Arief menambahkan komitmen besar Pemerintah Kota Tangerang juga didukung oleh kebijakan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat yang menjadi kunci keberhasilan penanganan TBC.
"Kita sudah mengeluarkan aturan terkait penanganan TBC termasuk juga mengalokasikan anggaran untuk penanganan TBC," tutur Arief.
Adapun penanganan TBC di Pemkot Tangerang telah diatur melalui Peraturan Wali Kota Nomor 67 tahun 2021. Sementara alokasi anggaran untuk kesehatan mencapai 60%.
Sebagai informasi, acara Indonesia Tuberculosis International Meeting tahun 2022 diikuti oleh peserta dari luar negeri, antara lain dari Singapura, Australia, Nigeria, Nepal, India, Amerika, dan Swedia. Kegiatan tersebut juga menghadirkan Menteri Kesehatan yang menjadi Keynote Speaker, bersama narasumber dari WHO South East Asia, Dr. Mukta Sharma.
Simak juga video 'Indonesia Masih Kesulitan Deteksi Penderita TBC':