Heddy Lugito ditetapkan menjadi Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) periode 2022-2027. Heddy dipilih secara aklamasi dalam sidang pleno di Kantor DKPP, Jakarta Pusat.
Heddy mengisi jabatan Ketua DKPP periode 2022-2027 menggantikan Prof Muhammad yang menjabat pada periode sebelumnya. Masa jabatan Prof Muhammad seharusnya telah berakhir pada 12 Juni 2022.
Namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperpanjang masa jabatan Prof Muhammad pada 8 Juni 2022 hingga Ketua DKPP selanjutnya dilantik. Hari ini jabatan tersebut telah berpindah tangan ke Heddy Lugito.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menjabat Ketua DKPP, Heddy masih menjabat Komisaris Sang Hyang Seri. Diketahui, perusahaan tersebut milik BUMN yang bergerak di sektor pertanian.
Kehidupan Pribadi Heddy Lugito
Heddy Lugito diketahui lahir di Boyolali pada 5 Juni 1960. Tidak banyak informasi yang mencantumkan jenjang pendidikannya.
Diketahui, dia merupakan lulusan dari Unuversitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, pada 1987. Dia meraih gelar sarjana ilmu budaya dari kampus tersebut.
Pernah Jadi Pemimpin Redaksi Media
Selain menjadi Komisaris BUMN, Heddy diketahui aktif dalam bidang jurnalistik dan media. Dia menghabiskan lebih dari 25 tahun berkarier di bidang jurnalistik dan media.
Heddy pernah menjabat Sekretaris Jenderal Serikat Perusahaan Pers pada periode 2009-2017. Bahkan dia pernah menjadi pemimpin redaksi media.
Tercatat, pada 2012-2016, dia menjabat Pemimpin Redaksi Majalah Gatra merangkap Pemimpin Redaksi Gatranews.com. Setelah berkarier di bidang jurnalistik dan media pada 2016 dia memulai kariernya sebagai Komisaris perusahaan BUMN.
Jadi Komisaris BUMN
Pada periode 2016-2020, Heddy menjabat Komisaris PT Pelindo III. Selanjutnya, pada 2021, dia diangkat menjadi Komisaris PT Pertani (Persero) (kini bernama Sang Hyang Seri yang sudah merger dengan PT Pertani).
Dia diangkat sebagai Komisaris Independen PT Sang Hyang Seri berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor SK-383MBU/12/2021 tanggal 2 Desember 2021.
Hingga kini, dia masih menjabat Komisaris PT Sang Hyang Seri. Padahal dia juga menjabat Ketua DKPP terpilih melalui sidang pleno. Heddy mengaku belum akan melepaskan jabatan komisaris karena hal itu merupakan dua hal yang berbeda.
"Ruang DKPP sama BUMN kan beda. Jadi saya kalau memang kerepotan akan saya lepas kalau saya agak nggak mampu itu saya akan lepas. Saya lebih konsentrasi di sini (DKPP). Karena ini urusan apa maksud saya pengabdian yang lebih luas," jelas Heddy.
"Tapi sejauh ini tidak ada conflict of interest di BUMN dan DKPP, satu lembaga bisnis satu lembaga etik," sambungnya.
Selain itu, dia memastikan antara BUMN dan DKPP tidak akan terjadi konflik dan stabilitas. Dia mengatakan jabatan Komisioner BUMN hanyalah bentuk pengawasan dan penasihat saja.
"Benar karena tidak akan terjadi konflik dan stabilitas. Kalau komisaris kan hanya pengawasan, kalau saya direksi pasti saya lepas. Kalau komisaris kan hanya pengawasan dan penasihat aja," ungkapnya.
Lihat juga video 'Erick Soal BBM: Kita Bukan Naikkan Harga, tapi Pengurangan Subsidi':