Jadi Plt Ketum, Mardiono Tak Mau Sejarah Buruk PPP di 2019 Terulang

Jadi Plt Ketum, Mardiono Tak Mau Sejarah Buruk PPP di 2019 Terulang

Yudistira Perdana Imandiar - detikNews
Rabu, 07 Sep 2022 21:32 WIB
Muhammad Mardiono PPP.
Foto: dok. PPP
Jakarta -

Usai ditunjuk menjadi Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono langsung melakukan persiapan ekstra jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Mardiono bertekad agar PPP tidak tenggelam dan bisa memperoleh suara yang besar.

"PPP tidak sendirian, partai lain juga akan menghadapi agenda besar tahapan Pemilu 2024 yang waktunya kurang dari 500 hari. Ini pekerjaan besar, kewajiban konstitusi bagi PPP untuk ikut dalam penyelenggaraan Pemilu," kata Mardiono dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (7/9/2022).

Mardiono bertekad tidak ingin mengulang sejarah buruk saat PPP mendapatkan suara kecil dalam hasil Pemilu 2019 lalu. Ia menegaskan akan berusaha keras agar partai berlambang Kabah ini tidak tenggelam di antara partai baru lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami semua, tidak hanya saya tidak boleh mengulang sejarah partai yang memperoleh suara terendah karena PPP partai tertua. Kami bertekad akan bekerja keras agar partai warisan ulama ini tidak tenggelam, sebab saat ini berada di ambang batas parliamentary threshold," tutur Mardiono.

Adapun Mardiono dipilih sebagai Plt Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang dilaksanakan pada 4-5 September 2022 di Cikande, Banten.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, terdapat kegelisahan dan keluhan yang disampaikan oleh para kader dan akhirnya direspons oleh para Majelis Partai. Telah dilakukan juga tabayun, hingga surat permohonan Ketua Majelis Partai yang meminta Suharso mundur dengan legowo.

Sejauh ini, Mardiono menyatakan ia masih memiliki hubungan yang baik dengan Suharso usai dipilih menjadi Plt Ketua Umum PPP.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads